BLACK ROSE [ CHAPTER 2 ]

12 Des

cover

Title : Black Rose

Author : Cho Jihyun [ @Rivanawr ]

Cast : Cho Kyuhyun & Seo Joohyun

Other Cast : You’ll find it ;)

Length : 1 of ………

Rate : M (Mature/17+)

Genre : Romance/Angst/and little bit action

Author Notes (A/N) : Annyeong wiresdeul *bow* ini Author datang bawain black rose part 2, mianhe lama banget nge postnya

Bisa juga kalian temukan beribu-ribu(lebay) Typos yang merajalela di sepanjang ff

Udah deh cekidot sajaaa…..jangan lupa comment ya eheheh Gomawo thanKyu :*

PLEASE DON’T BE A PLAGIATOR!

BLACK ROSE

CHAPTER 1

.

.

.

Cahaya matahari pagi yang menembus gorden jendela kamar memaksa Seohyun untuk bangun dari tidurnya. Untuk sejenak, wanita itu memegangi kepalanya yang terasa pening sebelum mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Soehyun ingat, semalaman suntuk ia menangis karena Kyuhyun mengancam akan meledakkan kepalanya jika ia berontak. Mungkin itu yang menyebabkan kepalanya terasa pening seperti ini.

Seohyun kembali mengedarkan pandangannya. Kyuhyun tidak ada. Bahkan yang ia ingat, Kyuhyun juga tidak masuk ke kamar ini sedikitpun. Pria itu hanya menunjukkan kamar untuk Seohyun, dan menyuruh wanita itu untuk istirahat di dalamnya.

Sungguh aneh. Seumur hidupnya, ia tak pernah menjumpai pria yang menyewanya tanpa menyentuhnya sedikitpun. Kyuhyun juga tidak mengajaknya bicara, hanya menunjukkan kamar, lalu pergi begitu saja sebelum mengunci pintu. Kalau seperti ini, untuk apa ia disewa selama tiga tahun ke depan? Kyuhyun sungguh pria yang aneh. Dingin, dan menyimpan banyak misteri. Astaga, mengingat nasibnya ke depan bersama Kyuhyun membuat Seohyun kembali akan menumpahkan air mata.

“Cepat mandi dan pakai ini.” Sebuah suara membuat Seohyun menolehkan kepalanya ke arah pintu. Terlihat di sana Kyuhyun meletakkan sebuah tas di atas meja di dekat pintu. “Kutunggu kau di ruang makan,” sambung Kyuhyun seraya menutup pintu.

Seohyun menghela napas pelan. Tak ada protes yang keluar dari mulutnya sebagaimana yang biasa ia lakukan saat Kyuhyun menyuruhnya semena-mena seperti tadi. Mungkin dirinya mulai terbiasa dengan sifat pria yang menyewanya itu, pikirnya asal.

.
.
.
Sudah lama Seohyun tidak memakai pakaian ini. Sebuah dress putih tidak berlengan yang memiliki panjang selutut jika dipakai, dan sebuah jaket kulit berwarna coklat yang tidak terlalu tebal. Senyum simpulnya terukir sangat tipis. Yang ia ingat, terakhir kali ia berpakaian seperti ini adalah saat ia masih berada di bangku sekolah menengah ke atas. Saat-saat sebelum ia terjerat dalam dunia penuh dosa yang ia jalani seperti sekarang.

Seohyun menggelengkan kepalanya cepat. Ia memarahi dirinya sendiri karena telah memikirkan masa lalu tersebut. Tanpa membuang banyak waktu lagi, Seohyun menguncir tinggi rambutnya, dan segera pergi dari kamar tersebut.

.

“Lama.” Itulah komentar Kyuhyun saat Seohyun baru saja menampakkan dirinya di meja makan. Wajah pria itu masih terlihat datar seperti biasa, atau mungkin terkesan sedikit marah.

Seohyun tidak menanggapi perkataan Kyuhyun. Ia mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi. Matanya menatap pria yang duduk di hadapannya dengan sedikit rasa takut.

“Pagi ini hanya ada roti,” ucap Kyuhyun seraya menyerahkan sebungkus roti tawar untuk Seohyun. “Cepat makan. Setelah ini kita akan pergi.”

“Kemana?”

Kyuhyun menatap Seohyun sejenak. “Tak perlu tahu sekarang, yang penting adalah cepat habiskan sarapanmu.”

Alhasil, Seohyun hanya bisa menuruti pria yang telah membawanya ke sini dengan pasrah. Entah hanya perasaannya saja, ataukah memang saat ia memakan sarapan ‘simpel-nya’ Kyuhyun selalu menatapnya? Ah, Seohyun tak ingin memikirkan hal itu. Memikirkan apa yang akan terjadi ke depan lebih penting daripada hanya sekedar mengira-ngira apa yang dilakukan Kyuhyun sekarang.

Setelah selesai menghabiskan sarapannya, Seohyun mengikuti Kyuhyun keluar dari apartemen untuk menuju ke salah satu toko pakaian dengan mobil hitam milik Kyuhyun. Sepanjang perjalanan, kesunyian menyelimuti kedua orang itu. Keduanya memilih untuk diam, terlebih untuk Seohyun. Ia berpikir, berbicara dengan pria yang berada di sampingnya ini sama saja dengan mengajak kura-kura untuk berbicara.

“Ambil semua pakaian yang kau inginkan dengan ini.” Kyuhyun mengatakan itu sambil menyerahkan sebuah kartu kredit kepada seohyun. “Tapi pilih yang sopan,” sambungnya untuk mengingatkan Seohyun.

Seohyun sedikit menautkan kedua alisnya ketika mendengar kalimat kedua Kyuhyun. Pria itu mengatakannya tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya. Sebenarnya tak masalah jika Kyuhyun berbicara tanpa memandangnya, lagipula ia sudah mulai terbiasa dengan hal ini. Hal yang membuatnya sedikit heran adalah perintah lelaki tersebut ketika menyuruhnya untuk memilih pakaian yang sopan. Memang tak ada yang salah, hanya saja jika hal itu dikatakan oleh lelaki semacam Kyuhyun, hal itu terasa berbeda.

Setelah menerima kartu kredit yang diberikan Kyuhyun, Seohyun segera keluar dari mobil dan masuk ke toko pakaian itu sendirian. Butuh waktu hampir setengah jam sebelum Seohyun keluar dari toko itu diiringi dua orang yang membawakan pakaian di belakangnya. Menurut Seohyun sendiri, waktu yang ia gunakan bukanlah waktu yang cukup bagi wanita sepertinya dalam memilih pakaian, tapi dampak yang ia pikirkan ke depan membuatnya harus berpikikir dua kali jika berbelanja dengan waktu yang lama. Yah, Kyuhyun akan memarahinya.

Kyuhyun keluar dari mobilnya begitu Seohyun beserta pegawai toko itu mulai mendekat. Pria itu membuka bagasi mobilnya, dan mengambil alih pekerjaan para pegawai itu untuk memasukkan belanjaan Seohyun ke dalam sana.

“Terimakasih.” Seohyun sedikit membungkukkan badannya untuk kedua pegawai yang membantunya tadi. Setelah itu, wanita berambut panjang itu segera menyusul Kyuhyun untuk kembali masuk ke dalam mobil.

“Kencangkan sabuk pengamanmu,” ucap Kyuhyun seraya menghidupkan mesin mobilnya. “Setelah ini kita akan pergi jauh.”

Seohyun menoleh. “Kita akan ke mana?”

“Seoul.”

“Apa? Untuk apa?” Seohyun melupakan sabuk pengamannya dan dengan cepat menghadap Kyuhyun.

“Pasang sabuk pengamanmu,” ulang Kyuhyun sambil meraih sabuk pengaman Seohyun dan memasangkannya.

Harus Seohyun akui, aliran darahnya terasa berdesir lebih cepat dari sebelumnya ketika Kyuhyun mendekat dan memasangkan sabuk pengaman untuknya. Namun rasa penasarannya mengalahkan lebih mengalahkan hal itu. “Jelaskan padaku, Tuan! Untuk apa kita pergi ke Seoul?”

Kyuhyun menatap Seohyun untuk beberapa detik sebelum ia menjauhkan tubuhnya. Pandangannya kembali beralih ke depan, dan raut wajahnya terlihat menimbang sesuatu. “Bertemu Eommaku.”

“Eomma anda? Untuk apa?”

Kyuhyun mulai terlihat bosan menanggapi pertanyaan Seohyun. Dengan santai, pria itu menjawab “Memberitahunya bahwa kau adalah istriku,” ucapnya seraya mulai menjalankan mobilnya.

Segalanya terasa mengejutkan bagi Seohyun. Wanita itu tercengang mendengar kalimat singkat dari Kyuhyun. Mulutnya baru akan terbuka untuk meminta penjelasan sebelum Kyuhyun kembali menghentikan mobilnya dengan mendadak dan menatap Seohyun dengan intens. “Kau hanya perlu mematuhiku. Jangan bicara apapun, dan jangan lakukan hal apapun di depan Eommaku tanpa perintahku. Mengerti?”

“Tapi… tapi ini semua adalah bohong, Tuan. Bagaimana kalau−”

“Dengar! Aku yang akan menanggung semuanya, dan tugasmu adalah membantuku untuk membuat Eommaku merasa memiliki seorang menantu. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun.” Kyuhyun baru saja akan menginjak pedalnya sebelum kembali menatap Seohyun. “Dan jangan panggil aku Tuan lagi, cukup dengan Kyuhyun. Kau paham, Seohyun?”

Seohyun hanya menganggukkan kepalanya pelan. Ia paham apa yang dimaksudkan oleh Kyuhyun, dan seiring bergeraknya mobil yang ditumpanginya bersama Kyuhyun menuju Seoul, ia hanya bisa mempersiapkan mentalnya untuk kebohongan yang akan ia lakukan sebentar lagi.

.
.

Sekelumit rasa takut menghampiri benak Seohyun saat Kyuhyun baru saja menghentikan mobilnya. Matanya memperhatikan keadaan sekitar dari kaca mobil. Tampak di sana, di sudut halaman rumah yang tidak terlalu lebar, terlihat seorang wanita berambut pendek yang tengah menyirami tanaman. Jika dilihat dari gestur tubuhnya dari belakang, wanita itu terlihat sudah berumur sekitar hampir setengah abad.

“Itu adalah Eommaku,” ucap Kyuhyun seraya menunjuk wanita yang sedari tadi diperhatikan Seohyun. “Tunjukkan kesan sopan saat pertama kali bertemu dengannya.”

“Tu− emm, maksudku Kyuhyun.” Seohyun menarik lengan Kyuhyun saat pria itu membuka pintu mobil. Terdengar dengan jelas rasa gugupnya ketika menahan lengan pria yang akan menjadi suami bohongannya tersebut.

“Ada apa?” tanya Kyuhyun datar.

Astaga, tidakkah Kyuhuyun mengerti perasaan wanita yang ia bawa sekarang? Seohyun begitu takut dengan ini semua. Bulir keringatnya yang tampak di dahi menunjukkan rasa takutnya yang begitu besar. “Aku… aku takut.”

“Apa yang kau takutkan?”

Seohyun tidak bisa menemukan kata yang pas untuk mendeskripsikan perasaannya sekarang. Wanita itu berkali-kali menghela napas, sedangkan genggaman tangannya yang masih melekat di lengan Kyuhyun mulai mengeras.

“Bukankah sudah kubilang tak perlu khawatir?” Suara Kyuhyun terdengar lebih lembut dari biasanya. Pria itu juga menatap langsung ke mata Seohyun. “Eommaku orang yang baik. Jika kau sudah mengenalnya, kau tidak akan merasakan rasa takut seperti ini.”

Hanya tatapan ragu yang diberikan Seohyun untuk pria yang kini ada di hadapannya.

“Kau percaya padaku, kan?”

Seohyun masih tak menjawabnya.

“Seohyun, kau peracaya padaku, kan?”

Dan akhirnya, anggukan pelan lah yang Seohyun berikan sebagai jawaban atas pertanyaan Kyuhyun.

“Bagus. Sekarang pakai ini sebelum keluar!” Kyuhyun meraih telapak tangan Seohyun dan memberi wanit itu sebuah cincin.

Seohyun semakin terdiam. Jika boleh jujur, ia pernah bermimpi jika suatu hari nanti ia ingin dipasangkan sebuah cincin pernikahan oleh orang yang ia cintai. Tak perlu mewah seperti yang selalu ia lihat di televisi, ketika seorang pria mengajak kekasihnya makan malam di pinggir pantai, dan melamarnya di sana. Seohyun sama sekali tidak menginginkan itu semua. Yang ia inginkan adalah perasaan bahagia yang terselip ketika ia menjalaninya, namun tampaknya hal itu tidak berlaku sekarang.

.

Seohyun berjalan tepat di belakang Kyuhyun. Rasa takutnya secara mulai perlahan surut setelah Kyuhuyun meyakinkannya seperti tadi. Jika mengingat hal tadi, Seohyun jadi ingin tersenyum sendiri. Seorang Kyuhyun yang baru ia kenal semalam, meyakinkannya dengan sungguh-sungguh seperti tadi−terlepas dari kenyataan bahwa Kyuhyun selalu menampakkan wajah datarnya.

“Eomma,” panggil Kyuhyun saat berada di depan pintu kayu di luar halaman tersebut.

Taeyeon, wanita yang dipanggil Kyuhyun ‘Eomma’ membalikkan badannya. Matanya sedikit menyipit, mungkin ingin memfokuskan pandangannya. “Kyuhyun? Kau kah itu?”

“Tentu saja, Eomma.”

“Ya, Tuhan. Tunggu sebentar,” seru Taeyeon seraya meletakkan selang yang sedari tadi ia pegang, dan menghampiri Kyuhyun dan Seohyun dengan senyum manis yang tak hilang dari wajah cantiknya. Setelah membuka pintu, wanita itu langsung memeluk erat tubuh Kyuhyun. “Kukira kau sudah melupakan Eomma.”

Untuk pertama kalinya, Seohyun melihat sebuah senyuman melintas di wajah Kyuhyun. Pria itu tersenyum seraya membalas pelukan Eommanya. “Tidak mungkin aku melupakanmu.”

“Lalu kenapa baru datang sekarang?”

Kyuhyun meringis kecil saat mendapat sebuah pukulan ringan dari Taeyeon dibahu kanannya. “Mianhe.”

Seohyun sedikit gugup saat mata Taeyeon mengarah padanya. Rasa heran dan ingin tahu segera tergambar di wajah wanita yang telah melahirkan Kyuhyun itu. Baru saja ia akan bertanya kepada putra semata wayangnya, Kyuhyun menyelanya cepat.

“Namanya Seohyun, Eomma.” Kyuhyun dengan lembut menarik bahu Seohyun untuk mendekat ke tubuhnya. “Dia istriku.”

Untuk beberapa detik, Taeyeon hanya tercengang. Raut wajah heran yang tadi ia tunjukkan, segera berubah menjadi mimik terkejut. “Istrimu?” tanyanya pelan, dengan nada tidak percaya.

“Ya.” Kyuhyun menoleh, dan memberikan senyum simpul untuk Seohyun. “Kami menikah seminggu yang lalu.”

Seohyun dapat merasakan jantungnya berdetak kencang sekarang. Di satu sisi ia merasa gugup karena pelukan Kyuhyun, dan di sisi lainnya ia takut dengan Taeyeon. “Salam kenal, Bibi. Namaku Seohyun.” Seohyun membungkukkan badannya seraya memaksakan senyumnya.

Taeyeon tidak berkata apapun. Tatapannya juga terlihat datar. Nampaknya Seohyun mulai mengerti alasan mengapa Kyuhyun selalu menatapnya dengan wajah datar.

Keheningan yang sangat tidak nyaman menyelimuti ketiga orang itu. Terutama bagi Seohyun. Sekarang ia merasa ketakutannya bertambah besar saat Taeyeon tidak melepaskan pandangan sedikitpun darinya, apalagi saat Taeyeon bertanya. “Kenapa tidak memperkenalkan dirimu secara lengkap?”

Inilah yang paling ditakutkan Seohyun. Bagaimana jika wanita tua yang ada di depannya sekarang mengenalnya? Haruskah ia berkata jujur? Ketakutan yang seolah menyerang Seohyun membuatnya secara tidak sadar menggenggam erat tangan Kyuhyun yang ada di sampingnya. “Ak−aku… aku bekerja di−”

“Seohyun adalah pelayan restaurant di samping tempat kerjaku, Eomma,” sela Kyuhyun cepat. “Kami bertemu setahun yang lalu, dan baru memulai hubungan sejak lima bulan terakhir.”

“Diam, Kyuhyun! Bukan itu yang Eomma inginkan,” tegur Taeyeon lirih, namun mampu menambah bulir keringat di dahi Seohyun. “Yang Eomma inginkan adalah, mengapa Seohyun tidak menyebutkan namanya secara lengkap? Dia sudah menjadi bagian dari kita, bukan? Seharusnya dia menyebut namanya Cho Seohyun.”

Seohyun menolehkan kepalanya ke Kyuhyun. Ia sekarang lebih tidak tahu apa yang harus ia ucapkan setelah ini. Ia tentu saja kaget, namun ia juga merasa kalau ia terlihat bodoh sekarang.

“Selamat datang di keluarga kami, Seohyun,” ucap Taeyeon seraya memeluk lembut Seohyun. “Mulai saat aku adalah Eommamu, dan kau adalah anakku. Seorang Eomma akan selalu mencintai anaknya, dan seorang anak akan selalu mengingat Eommanya. Aku harap kita bisa seperti itu hingga selamanya, Seohyun.”

Rasa haru menyeruak cepat di hati Seohyun. Seumur hidupnya, tak ada sosok wanita yang mengatakan hal ini padanya. Ia terlahir tanpa Eomma yang bisa ia cintai dan banggakan. Dan ketika ada orang lain di dalam hidupnya yang mengatakan hal ini padanya, ia tak bisa membendung air matanya. “Eomma,” ucapnya lirih sambil membalas pelukan Taeyeon.

.

Saat pertama kali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah keluarga Cho, Seohyun dibuat takjub oleh tatanan serta arsitektur bangunan itu. Rumah keluarga Cho tidaklah terlalu luas, apalagi mewah. Yang membuatnya terkesima adalah bangunan rumah keluarga Cho yang mirip dengan rumah neneknya di Mokpo. Sederhana, namun menyimpan aura kehangatan dan tenteram.

“Jadi Seohyun, berapa umurmu?” tanya Taeyeon setelah menuangkan teh untuk Seohyun.

Saat ini Seohyun, Kyuhyun, dan Taeyeon berada di dapur rumah itu. Seohyun duduk di atas kursi kayu tepat di samping Kyuhyun, sedangkan Taeyeon duduk di seberang mereka. “Dua puluh tiga,” jawab Seohyun.

“Waaah, kau masih sangat muda rupanya.”

Seohyun tidak tahu makna dari perkataan Taeyeon. Apakah itu pujian, atau malah sebaliknya? “Rumah ini sangat cantik, Eomma.” Seohyun membuka topik lain. “Halaman di depan juga terlihat cocok dengan rumah ini.”

Taeyeon tersenyum simpul. “Rumah ini memang cantik, maka dari itu aku tidak ingin berpisah dengannya,” ucapnya seraya mengedarkan pandangan ke seluruh sudut. “Setelah ini, kau dan Kyuhyun yang akan menjadi penerus rumah ini.”

Senyuman manis tergambar di wajah Seohyun mendengar kalimat itu untuk menutupi raut kagetnya. Di sebelahnya, Kyuhyun hanya menyesap teh-nya dengan santai.

“Kau tahu, Seohyun? Rumah ini dulunya adalah warisan turun temurun dari kakek suamiku untuk wanita yang masuk menjadi bagian keluarga Cho,” kenang Taeyeon. “Kakek Kyuhyun adalah anak tunggal, sedangkan ayah Kyuhyun hanya memiliki satu saudara perempuan. Entah kebetulan atau apa, hanya tersisa Kyuhyun yang akan menjadi pewaris terakhir rumah ini.”

Kyuhyun meletakkan cangkirnya, dan ikut mendengarkan perkataan Eommanya.

“Oh ya, bagaimana dengan keluargamu? Aku ingin sekali bertemu mereka.”

“Aku yatim piatu, Eomma. Sejak kecil aku besar di panti asuhan,” dusta Seohyun. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bukan?

Raut wajah Taeyeon berubah seketika setelah mendengar jawaban Seohyun. “Astaga, aku minta maaf, Seohyun,” ucapnya seraya meremas pelan tangan menantunya. “Sekarang kau adalah anggota keluarga kami, jadi kau tidak perlu menjawab seperti itu lagi setelah ini. Kau mengerti, Seohyun?”

Seohyun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“Aku senang Kyuhyun sekarang sudah menemukan pendamping hidupnya. Setidaknya akan ada wanita yang mengurusnya jika aku sudah tiada.” Taeyeon semakin mengambangkan senyumnya. “Aku percaya kau bisa melakukannya untukku, Seohyun.”

Seandainya saja Taeyeon dapat melihat isi hati Seohyun, mungkin wanita itu akan terkejut atau bahkan tertawa karena melihat ketakutan Seohyun ketika ia mengungkit soal pernikahan lagi.

“Ne, Kyuhyun. Bagaimana dengan pekerjaanmu?” tanya Taeyeon untuk Kyuhyun. “Apa kau sudah mengatakan kepada bosmu untuk pindah ke sini?”

“Tentu saja tidak bisa secepat itu, Eomma.”

“Lalu bagaimana? Kau tidak mungkin kan pulang pergi ke tempat kerjamu dari sini?”

“Sekarang masih dalam proses.”

“Lama sekali.” Taeyeon menghembuskan napas jengkelnya. “Apa pegawai bank itu selalu dibuat menyusahkan seperti ini jika ingin pindah?”

“Tidak juga.”

Tanpa diketahui Taeyeon dan Kyuhyun, Seohyun menautkan kedua alisnya karena heran. Pegawai bank? Apakah pegawai bank itu seperti Kyuhyun yang mahir memukul orang dan selalu membawa pistol kemana-mana? Berkata datar dan tidak suka berbasa-basi kepada setiap orang. Astaga, nasabah mana yang akan tahan jika berhadapan dengan pegawai bank seperti Kyuhyun?

“Kapan kira-kira permohonannya akan selesai?” tanya Taeyeon sebelum meraih cangkirnya.

“Aku tidak tahu. Lagipula belum tentu juga aku diperbolehkan untuk pindah.” Kyuhyun beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Eommanya. “Jika memang tidak boleh pindah pun tak apa-apa. Ada Seohyun yang akan menemani Eomma di sini. Setidaknya sekarang aku bisa lebih tenang jika harus meninggalkan Eomma lagi.”

“Eomma tahu.” Taeyeon tersenyum seraya menatap sejenak Kyuhyun yang berdiri di sampingnya. “Kau mau kemana?” tanyanya ketika melihat Kyuhyun yang berjalan menuju pintu belakang.

“Menemui Yesung,” jawab Kyuhyun singkat sebelum menghilang dari pandangan Taeyeon.

Hanya tinggal Seohyun dan Taeyeon sekarang. Kedua wanita itu memilih untuk menikmati teh mereka masing-masing sebelum Taeyeon kembali membuka suara. “Aku harap kau bisa memahami Kyuhyun, Seohyun.”

Seohyun mengangkat kepalanya dan menatap Taeyeon seksama.

“Dia memang orang yang kaku dan dingin, tetapi sebenarnya dia adalah orang yang baik.”

“Aku tahu, Eomma,” sahut Seohyun lembut.

Yah, Seohyun memang cukup tahu bahwa pria yang bernama Kyuhyun memiliki kehidupan ganda di dalam hidupnya. Dan ia juga cukup tahu bahwa Kyuhyun begitu mencintai Eommanya hingga tega memutarbalikkan semua fakta. Memang ia belum bisa memecahkan semua hal tentang Kyuhyun, tapi setidaknya ia memiliki kartu AS untuk melawan pria itu jika Kyuhun berada di luar kendali dalam menentukan arah hidupnya.

[TBC]

84 Tanggapan to “BLACK ROSE [ CHAPTER 2 ]”

  1. hoir Mei 16, 2016 pada 2:57 pm #

    Wah seo eonnie bertemu ibu mertua nih. Bener kyu itu punya kepribadian ganda. Dia itu kafang dingin tp kalau sama eommanya biasa2 aja gak dingin sama sekali
    Nice
    Lanjut baca

  2. Nisa Maret 15, 2016 pada 4:21 pm #

    Kyuhyun nya nakutin banget, seriusan… Dingin gitu…

  3. Haznita Utami Februari 28, 2016 pada 4:57 pm #

    Aku kok rada takut seohyun ada hbngannya sama kyuhyun dan kuarganya hehe … kyuhyun dingin bgt sumpah ! pemaksa lg.
    suka deh ! next part aku baca yak ^^

  4. riani Oktober 3, 2015 pada 4:10 pm #

    kpan ne mreka sling jtuh cinta

  5. ginakyunah Agustus 9, 2015 pada 11:33 am #

    Seneng ngeliat mereka suami istri tapi kenapa boongan..

  6. kyumaelf Juli 23, 2015 pada 2:06 pm #

    bneran jd istri kyu

  7. CieciePUAHAha Maret 28, 2015 pada 4:01 pm #

    Mereka nikah bohongan ya.. Aduh, kyuppa sifatmu itu loh.. Jelas aja seonnie takut. Next

  8. Iyank EternalMagnae Januari 15, 2015 pada 8:58 am #

    seokyu jdi suami istri boongan!!
    jdi pnsaran ma khidupan mreka 3 thun kdepan kyk gmn!!

  9. azruri Desember 26, 2014 pada 1:24 am #

    Pengen skmnya yang banyak hehehe

  10. seokyu111209 Desember 24, 2014 pada 5:53 am #

    kpn ya kyuppa keluar dari dunia gelapnya???

  11. aista Desember 11, 2014 pada 1:34 pm #

    wah kyuppa sayang bnget ma eomma nya, meski dia hrus ngebohongin eomma nya sendiri

  12. Yui November 20, 2014 pada 6:28 am #

    makin seruuuu. Kyuhyun cinta bingit eh sama eommanya

  13. Aan's L-hope Oktober 16, 2014 pada 4:25 am #

    Kyu punya 2 sisi yg berbeda…. walau pun kyu sedikit kejam tapi ia syng bgt sma ibunya 🙂

  14. seobaby28 Oktober 10, 2014 pada 12:08 pm #

    Ceritanya makin seruuuu, tapi kenapa pendek banget 😦

  15. RukaChan Oktober 7, 2014 pada 12:27 pm #

    keren..keren bgt unn .. penasaran dgn kehidupan mereka selanjutnya^^

  16. yaya zakaria Agustus 18, 2014 pada 4:19 pm #

    meski pembunuh bayaran,tp dia sayang bnget ama ibunya,tp kasian ibunya di boongin ama kyu ,mungkin dia takut ibunya ga bsa nrima kenyataan pahit hidup anak dan menantu boongannya

  17. retno seokyu wires Agustus 6, 2014 pada 3:13 am #

    oke oke
    dimulai dari pernikahan palsu
    rak masalah yg penting awal seokyu untuk bersatu

  18. linaseokyu Agustus 1, 2014 pada 3:01 pm #

    nahloh nahloh makin jelimet deh urusannya… kyu bohongin emak nya kalo dia sm seo udh nikah aishhh… gimana dah tuh nasib keduanya nanti? lanjut bacaaaaaaa 😀

  19. T1k4_love_seokyu Juli 13, 2014 pada 8:20 am #

    Mkin seru crtanya seokyu bhongi eomma kyuppa dngn blg law mreka udah nikh 😦 jdi pnsaran gmna slnjutnya crta khidupan seokyu 🙂 Ad bg yeye qu dsni 🙂 kra2 pran bg yeye apa ya???

  20. koko Juni 16, 2014 pada 3:47 pm #

    Bagus (y)

  21. lyma choseo Juni 10, 2014 pada 4:19 pm #

    seokyu pura2 udh nikah. kasia eomma kyu yg gx tau apa apa

  22. faulinahutapea Juni 6, 2014 pada 6:56 pm #

    akhirnya aku nemu part 2…

    penasaran gmna proses hubungan sk membaik.

  23. little seokyu Juni 6, 2014 pada 1:06 pm #

    hadeeuuuhhhhhh kyu kenapa nggak nikah beneran siihhhh…..

  24. irarashii April 3, 2014 pada 2:09 pm #

    Wah, kyu boong tuh

    Lanjut

  25. zakhiya Januari 19, 2014 pada 9:05 am #

    bang epil bner2 nakutin dah ,bner kta seo eomma bang kyu punya kepribadian ganda ,semoga aja hati bang kyu bsa luluh ma seo eomma
    suka bget ma ff ini

  26. Yuuko Januari 18, 2014 pada 1:58 pm #

    Kenapa sewanya hanya 3 thn. Tp upil benar2 menakutkan.

  27. aisyahyesung Desember 26, 2013 pada 2:02 pm #

    wah eomma kyuhyun baik bnget,yesung tu siapanya ya

  28. hyeminyong Desember 18, 2013 pada 3:45 am #

    ohhh jd aku yg udah ketinggalan banyak ff ini *pats me*
    yaudah deh ga banyak omong pokoknya ff ini daebaaaakkkk!!!
    aku suka jalan critanya.
    author~nim jgn prnah bosen kalo bakal ada ocehanku disetiap kolom komentar yaa.. kkk~

  29. Christina^^ Desember 12, 2013 pada 11:09 pm #

    Kyuhyun jd pembunuh bayaran, serem jg yaa o.O smg cepet tobat ya bang~

  30. veraa November 9, 2013 pada 1:16 am #

    mwo.. taeng eonnie is eomma nya kyu.. hahha… next ya… penasaran sm ini FF…
    fighting chingu… 😉

  31. jeje0294 November 7, 2013 pada 5:01 pm #

    Kyuppa jadi pembunuh bayaran? Huaa semoga aja bisa tobat dan gak ngelakui pekerjaan itu lagi dan ditunggu kisah seokyu 😀

  32. roffa November 3, 2013 pada 3:13 am #

    Ahhhhhhh mkin pnasaran,ap reaksi Taeyeon klo tau Seo adlh orng yg d byar Kyuppa u/ d jdikan istri pura”nya?!jdi Taeyeon g tau pkerjaan Kyuppa yg sbnernya?!!gmn prasaannya klo tau ap pkerjaan Kyuppa slma ini?!!SKM dong Chinguuuuu?!!!

Tinggalkan Balasan ke CieciePUAHAha Batalkan balasan