LOVE ME [ CHAPTER 12 ]

12 Des

love me

Judul/Title : Love Me

Author : Cho Jihyun [ @Rivanawr ]

Cast : Cho Kyuhyun & Seo Joohyun

Other Cast : You’ll find it

Length : 1 of………..

Genre : Romance, Sad, Family. Little bit NC

Author Notes (A/N) : Annyeong wiresdeul *bow* aku bawa ff lanjutan LOVE ME lagi nih hehehe

Bisa juga kalian temukan beribu-ribu(lebay) Typos yang merajalela di sepanjang ff

Udah deh cekidot sajaaa…..jangan lupa comment ya eheheh Gomawo thanKyu :*

PLEASE DON’T BE A PLAGIATOR!

Seohyun selalu berharap suaminya menikahinya karena memang mencintainya. Bukan hanya untuk mengembalikan klan-nya.

.

.

LOVE ME

CHAPTER 1 | CHAPTER 2 | CHAPTER 3 | CHAPTER 4 | CHAPTER 5 | CHAPTER 6
CHAPTER 7 | CHAPTER 8 | CHAPTER 9 | CHAPTER 10 | CHAPTER 11

 

.

 

.

Sosok tampan yang tengah tertidur pulas itu menghentikan langkah Seohyun di depan pintu. Untuk sejenak, Seohyun hanya memandangi suaminya dengan tatapan kosong. Kedua matanya sembab karena menangis terlalu lama, sedangkan jauh di dalam hatinya, ia telah merasakan pergolakan hati yang luar biasa hebatnya.

Setelah beberapa detik terpaku, akhirnya Seohyun kembali melangkahkan kaki. Dengan perlahan, wanita itu merangkak naik ke atas ranjang tidurnya. Tanpa bermaksud untuk membangunkan suaminya, ia meraih telapak tangan Kyuhyun, dan meletakannya di pipi kirinya

Perasaan sedih, ragu, tak ingin percaya… semuanya terasa bergejolak hingga membuat hatinya terasa sesak. Tak pelak, air matanya pun mengalir dan membasahi kedua sisi wajahnya saat hal yang paling tidak ingin ia ingat kembali terlintas.

.

.

“Yonghwa~ah sangat mencintaimu.”

Kalimat yang diulang Luna itu terasa sebagai palu godam yang menghantam dada Seohyun. Dokter bermata coklat itu hanya bisa terdiam mendengar pernyataan wanita yang ada di depannya.

“Kau terkejut?” Senyum Luna masih belum beranjak dari bibirnya. “Sejujurnya aku juga terkejut dengan hal ini, Sephyun~ya. Selama ini−“

“Hentikan, Luna~ah!” potong Seohyun cepat. Nafas wanita itu kini terdengar berat karena menahan emosi. “Aku tidak−“

Kali ini Luna memilih untuk memotong balik kalimat Seohyun. “Kenapa wajahmu begitu pucat? Apa karena kau juga memiliki perasaan yang sama dengan Yonghwa~ah?”

Emosi Seohyun hampir saja meledak jika ia tidak mengingat dimana ia berada sekarang. “Cukup! Hentikan pembicaraan konyol ini, Luna~ah! Aku sibuk dan−“

“Pembicaraan konyol katamu?” Luna memandang Seohyun dengan tatapan tak percaya. “Seharusnya kau merasakan perasaan Yonghwa~ah dulu sebelum mengatakan bahwa ini adalah hal konyol, Seohyun~ya,” ucap Luna semakin lirih.

Suasana ruangan yang tiba-tiba terasa menyesakkan membuat Seohyun tidak bisa membalas perkataan Luna. Bulir keringat yang mengalir dari dahinya menandakan bahwa wanita itu tengah merasa takut.

“Mianhe,” ucap Luna seraya menundukkan kepalanya. “Aku sudah tidak sopan padamu, Seohyun~ya. Aku hanya−” Luna kembali mengangkat kepalanya dan menatap Seohyun dengan seksama “−ingin kau tahu bahwa ada pria yang selama ini mencintaimu dengan setulus hatinya.”

Hening masih menghiasi ruangan itu. Butuh jeda beberapa saat sebelum Seohyun mampu mengumpulkan kekuatannya untuk membalas perkataan Luna. “Kau tahu bahwa aku sudah menikah, tapi mengapa kau mengatakan hal ini kepadaku?” tanya Seohyun lamat-lamat.

“Karena aku sudah tidak tahan melihat Yonghwa~ah  yang tersiksa karena memendam perasaannya padamu selama ini.”

“Lalu setelah aku mengetahuinya, apa yang kau inginkan dariku sekarang?” tanyanya cepat dengan nada gusar

Luna tersenyum sedih sebelum menjawab pertanyaan Seohyun. “Aku tidak menginginkan apapun lagi. Kau pasti sangat mencintai suamimu, dan kalian pasti bahagia dengan pernikahan kalian,” ucap Luna seraya mengambil bungkus obat yang ada di depannya dan bersiap untuk meninggalkan ruangan. “Hanya saja… cobalah untuk memahami perasaan Yonghwa~ah padamu. Walaupun kau tidak bisa membalas perasaannya, setidaknya yakinkan dia bahwa itu adalah hal yang terbaik. Karena kekuasaan, kepercayaan, bahkan keluarga pun akan rela dia korbankan untuk mendapatkanmu, Seohyun~ya.”

.

.

Seohyun tidak tahu harus mempercayai perkataan Luna atau tidak. Jauh di lubuk hatinya, ia merasa tidak ingin mempercayainya, namun raut wajah serius Luna seakan menjadi senjata lain. Beberapa kepingan memori dengan Yonghwa pun menjadi penguat pernyataan Luna. Bagaimana pria itu memperlakukannya, tatapan mata hitam-nya yang terlihat lembut, serta sebagian perkataannya yang terasa ambigu.

Merebahkan tubuhnya di samping Kyuhyun, Seohyun memeluk lengan pria itu erat seraya meletakkan kepalanya di bahu Kyuhyun. Rasanya ia ingin menangis sekencang mungkin saat ini. Menumpahkan seluruh risalah hatinya kepada pria yang tengah tidur di sampingnya, walaupun ia sendiri sadar bahwa ia tak akan mungkin bisa melakukan hal itu.

Karena merasakan semua rasa yang menyesakkan itu, tanpa sadar pelukan Seohyun di lengan Kyuhyun berubah menjadi cengkraman erat. Dan tanpa Seohyun sadari pula, Kyuhyun telah terbangun karena ulahnya.

“Ada apa, Seohyun?”

Suara serak Kyuhyun kontan membuat Seohyun mengangkat wajahnya untuk melihat sang suami. “Ah, gwenchana,” ucapnya seraya melepaskan pelukannya. “Mianhe telah membangunkanmu, Kyuhyun~ah. Tidurlah kembali.”

Kyuhyun tak langsung menuruti perkataan Seohyun. Walaupun kantuk serta rasa lelah tengah melandanya, pria itu tetap bertahan untuk memperhatikan sikap aneh istrinya. Namun itu hanya berlangsung sebentar, sebelum ia memiringkan tubuhnya menghadap Seohyun, dan menarik pinggang wanitanya itu untuk lebih dekat dengannya.

“Hmm,” gumam Kyuhyun seraya memeluk tubuh Seohyun.

Tanpa Kyuhyun sadari, apa yang telah ia lakukan saat ini semakin menambah gejolak rasa sesak di hati istrinya.

.

.

Seohyun ingat, beberapa tahun yang lalu Sooyoung pernah berkata kepadanya, bahwa wanita akan jauh terasa lebih bahagia jika ia hidup bersama pria yang mencintainya, bukan pria yang ia cintai. Sederhananya, lebih baik dicintai daripada mencintai. Karena dengan dicintai, seorang wanita akan merasa dirinya dibutuhkan oleh pria. Namun Seohyun tak pernah menyangka perkataan sahabatnya itu akan berlangsung di dalam kehidupannya sendiri.

Hidup bersama seorang suami yang entah mencintainya atau tidak, dan di lain sisi dicintai oleh seorang pria yang sama sekali tidak terlintas barang sekejap di otaknya. Bagaimana hatinya bisa menerima ini semua? Langkah apa yang harus ia ambil? Dan siapakah yang harus ia pilih?

Ya Tuhan…Waktu telah mempermainkannya.

.

.

.

Hari sudah sore ketika Kyuhyun menginjakkan kakinya di rumah. Pintu rumahnya masih terkunci dari luar, itu berarti Seohyun masih belum pulang. Setelah melepas alas kakinya, pria bermata kelam itu segera menuju dapur untuk menghilangkan rasa dahaga.

Suasana dapur itu terasa sunyi dan rapi. Walaupun memang pada biasanya selalu sunyi ketika ia makan, tapi setidaknya hampir selalu ada Seohyun yang menjadi sumber suara ceria di sana.

Kyuhyun menurunkan gelas yang ia pegang dari bibirnya. Memikirkan Seohyun membuatnya teringat akan kejadian tadi malam. Ia yakin. Sangat yakin jika ia melihat sisa air mata di pipi Seohyun. Namun sikap biasa yang ditujukan Seohyun padanya pagi tadi seakan menepis itu semua. Wanita itu kembali ceria saat sarapan. Bahkan entah mengapa wanita itu memiliki niat untuk membangunkannya tadi pagi.

Sungguh aneh. Air matanya bertolak belakang dengan sikapnya.

“Kyuhyun~ah? Kau sudah datang?”

Kyuhyun segera menoleh ke arah sumber suara tersebut.

“Kukira hari ini kau akan pulang malam.” Seohyun menghampiri Kyuhyun yang tengah menyandarkan tubuh di konter, lalu meletakkan kantong buah yang ia pegang di sana. “Apa Minho akan meminta mu melihat perusahaan di Mokpo lagi?”

Gelengan kepala pelan ditujukan Kyuhyun untuk menjawab pertanyaan istrinya.

“Syukurlah,” ucap Seohyun lega. Tangan wanita itu bergerak untuk mengeluarkan isi dari kantong buah yang tadi ia bawa untuk dicuci. “Kondisi tubuhmu masih lelah, kalau terus memaksa diri kau bisa jatuh sakit.”

Walaupun Seohyun mengatakan hal itu tanpa menghadapnya, Kyuhyun senang mendengar hal itu. Inilah salah satu hal yang selalu Kyuhyun inginkan dari Seohyun. Sikap khawatir wanita itu padanya. Dan dalam tatapan mata hitam Kyuhyun yang tertuju untuk istrinya, pria itu tersenyum lembut.

“Apel?” tawar Seohyun seraya menyerahkan benda yang sudah bersih itu untuk Kyuhyun.

Kyuhyun menerima tawaran Seohyun, walaupun di dalam hati ia berharap Seohyun menawarkan buah berwarna merah yang lainnya. “Malam ini tidak usah memasak makan malam.”

Seohyun segera menolehkan kepalanya. “Kenapa?”

“Minho mengundang kita untuk makan malam di kediaman Krystal.”

“Benarkah? Dalam rangka apa dia mengundang kita?”

“Tidak dijelaskan dalam undangan ini,” ujar Kyuhyun seraya memberikan sebuah amplop. “Hanya jamuan makan malam yang diadakan oleh Krystal~ah, dan Minho mengundang kita untuk hadir.”

Mata bulat Seohyun memperhatikan tiap kata yang tertera di sana. Jika Appa Krystal  yang mengadakan acara, itu artinya orang-orang penting juga akan diundang dalam acara itu.

Setelah meletakkan gelas, Kyuhyun melangkah pergi meninggalkan Seohyun seraya berucap “… persiapkan dirimu. Petang nanti kita berangkat bersama.”

.

.

Seperti apa yang sudah dibayangkan Seohyun, pesta yang diadakan pemimpin Jung Corporation itu juga dihadiri oleh orang-orang yang tidak bisa disebut rakyat biasa. Banyak petinggi terhormat di penjuru Seoul, para pedagang kaya maupun utusan penting dari negara lain pun juga turut diundang di sana. Posisi Minho yang juga sebagai pemimpin Choi Corporation, membuat acara itu juga dihadiri oleh orang-orang yang tak kalah penting dalam jabatan manajemen Seoul.

Seohyun mendesah lega. Walaupun ia merasa tak nyaman dengan gaun yang ia kenakan, setidaknya pakaiannya itu terlihat lebih pantas dibandingkan dengan baju biasa yang tadi sempat ia pilih. Lagipula ia berpikir, bahwa pakaian yang ia kenakan sekarang membuat penampilannya lebih anggun dari biasanya. Rambut panjangnya yang ia sanggul rendah hanya dihiasi ornamen sederhana, dan polesan bedak tipis di wajahnya semakin membuat jiwa keibuannya keluar.

Kekehan geli keluar dari bibir Seohyun. Bisa-bisanya ia berpikir tentang jiwa keibuan seperti tadi? Apa hubunganya pula dengan penampilannya yang sekarang? Sungguh konyol.

“Apa yang lucu?”

Seohyun segera mengangkat kepalanya untuk menatap suaminya yang tengah berdiri di sampingnya seraya menatapnya heran. “Nothing.”

Tatapan Kyuhyun seolah terlihat tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Seohyun. Namun itu hanya berlangsung sebentar ketika seorang pria menggunakan Texsudo menghampiri pasangan suami istri tersebut.

“Presdir Cho, bisa kita bicara sebentar?”

“Ada apa?”

“Masalah keamanan kantor di Mokpo, Presdir Cho.”

Kyuhyun tampak berpikir sejenak sebelum menatap Seohyun. Sebelum bibir pria itu terbuka untuk mengatakan sesuatu, wanita yang ada di sampingnya sudah memberikan senyum simpulnya terlebih dulu.

“Pergilah, Kyuhyun~ah. Aku akan menunggumu.”

“Hmm, tunggulah di depan pintu masuk. Aku hanya sebentar”

Seohyun mengangguk paham atas perintah suaminya. Sesaat setelah itu Kyuhyun pun pergi menjauh bersama Sekertarisnyaitu, sedangkan Seohyun melangkahkan kakinya menuju pintu bangunan yang digunakan untuk mengadakan acara jamuan makan malam tersebut.

Sembari menunggu sang suami di depan pintu masuk, Seohyun memperhatikan lagi penampilannya. Wanita itu merapikan kembali lipatan gaun-nya, dan meraba pita sederhana yang sudah tersemat cantik di rambutnya. Mungkin ia butuh ke kamar mandi untuk memeriksa penampilannya. Tapi jika ia masuk, suaminya pasti akan mencarinya.

Seohyun mengedarkan pandangannya. Kemanakah Kyuhyun? Bukankah pria itu bilang hanya sebentar?

Tatapan Seohyun terpaku seketika saat melihat sosok yang begitu ia kenal berjalan dari kejauhan menuju ke arahnya. Sosok itu berjalan dengan senyum yang merekah. Tatapannya lembut, dan rambutnya seolah menari saat angin berhembus pelan di halaman itu. Sosok itu adalah…

Yonghwa?

 

Ya Tuhan, mengapa harus ada dia?

 

Secepat mungkin Seohyun membalikkan badannya. Jantungnya berdetak cepat, udara di sekitarnya seolah menipis hingga membuatnya sulit untuk bernapas. Ia takut, entah karena apa. Otaknya berpikir cepat untuk mencari cara agar bisa menghindar dari Yonghwa.

Kyuhyun. Yah, Kyuhyun.

 

Baru saja Seohyun mengambil langkah untuk mencari suaminya, sebuah tangan menahan lengannya hingga membuatnya terpaksa harus berbalik.

“Kau mau ke mana?”

Hembusan napas lega keluar dari mulut Seohyun saat mengetahui Kyuhyun tengah menahannya. “Syukurlah kau sudah datang, Kyuhyun~ah,” ucap Seohyun seraya memeluk erat lengan suaminya.

Kerutan samar tergambar di kedua alis Kyuhyun. Pria itu merasa ada yang janggal dengan sikap istrinya.

“Bisa kita masuk sekarang? Aku ingin ke kamar mandi,” ucap Seohyun ceria. Namun Kyuhyun mengartikan itu sebagai sikap gugup dari istrinya.

“Hmm.”

.

.

“Seohyun.”

Baru beberapa langkah Kyuhyun dan Seohyun memasuki bangunan besar itu. Langkah mereka kembali terhenti saat sebuah suara memanggil nama Seohyun.

“Sooyoung,” seru Seohyun seraya berlari kecil menghampiri sahabat tingginya.

Kedua sahabat itu berpelukan erat untuk menyampaikan kerinduannya masing-masing.

“Aku merindukanmu, Seohyun.” Sooyoung mengusap-usap punggung Seohyun.

“Aku juga.” Seohyun melepaskan pelukannya, dan memandang takjub ke arah perut Sooyoung. “Ya Tuhan, dia sudah sebesar ini?” tanyanya seraya menyentuh perut Sooyoung yang sudah membesar.

Sooyoung tersenyum simpul. Mata coklat-nya menatap sosok pria yang berdiri tidak jauh di belakang Seohyun. “Hai, Kyuhyun. Apa kabar?” tanya Sooyoung dengan senyum cantiknya.

Kyuhyun menganggukkan kepalanya singkat. “Baik.”

“Kau datang sendirian?”

Sooyoung segera mengalihkan pandangannya menuju Seohyun. “Tidak, aku datang dengan Siwon.”

“Dimana suamimu?”

“Sedang ada pekerjaan.”

Seohyun mengerucutkan bibirnya, memberi makna bahwa ia tidak suka. “Seharusnya dia ada di sini untuk menjagamu.”

Kekehan pelan keluar dari bibir Sooyoung. “Aku bisa menjaga diri, Seohyun. Lagipula Changmin selalu menjagaku walaupun dari jauh.” Sooyoung mengakhiri kalimatnya dengan senyuman yang membuat Seohyun memutar bola matanya.

“Ya ya, terserah kau saja, Sooyoung.”

“Daripada kalian berdiri di sana, lebih baik kalian mencari kursi untuk duduk. Ayolah nyonya-nyonya, aku mengundang kalian ke sini bukan untuk saling melepas rindu.”

Baik Seohyun dan Sooyoung menolehkan kepalanya ke arah sumber suara tersebut. Tampak di sana Minho yang mengenakan Tuxsedo, berdiri seraya berkacak pinggang. Sedangkan dibelakangnya, Krystal tengah tersenyum cantik memperhatikan tingkah Sooyoung dan Seohyun.

“Lagipula apa kalian tidak memperhatikan wajah bosan seorang pria yang berdiri di belakang kalian?” sambung Minho.

Kyuhyun langsung mendengus pelan seraya memalingkan wajahnya setelah mendengar perkataan Minho.

“Ahahaha, baiklah baiklah.” Sooyoung mengehentikan kekehannya sejenak. “Hai, Krystal. Bagaimana kabarmu?” tanya Sooyoung seraya menghampiri Krystal.

“Aku baik-baik saja, Sooyoung.” Krystal masih enggan untuk melepas senyumnya.

Seohyun turut tersenyum mendengar jawaban Krystal. Dibelakangnya, Kyuhyun berjalan mendekat.

“Krystal, sebenarnya ini acara apa? Kenapa banyak orang penting di sini?” tanya Seohyun.

Krystal hanya tersenyum, sedangkan Minho sudah menunjukkan cengiran kha-snya. “Hari ini aku akan mengumumkan pada semua orang kalau aku sudah mencapai kesempurnaan dalam hidupku, Seohyun~ah.” Nada bicara Minho terdengar bangga.

Tatapan Seohyun berubah menjadi aneh ketika melihat sahabt  yang ada di depannya ini.

“Langsung saja, Minho. Jangan berbeli-belit seperti itu!” sahut Sooyoung jengkel.

Minho merangkul pinggang Krystal. Pasangan suami istri tersebut saling melempar senyum simpul sebelum Minho kembali bersuara. “Istriku hamil, dan aku ingin semua orang merasakan kebahagiaan yang sama denganku.”

Seohyun dan Sooyoung terperangah untuk beberapa saat, begitu pula denga Kyuhyun yang sedari tadi diam, hanya saja pria itu tidak seekspresif istri dan sahabat istrinya yang langsung membekap mulut mereka masing-masing.

“Yatuhan, benarkah itu, Krystal?” tanya Sooyoung tak sabaran.

Krystal mengangguk malu-malu. “Ya, Sooyoung. Itu benar.”

“Chukkae, Krystal.” Seohyun langsung saja memeluk Krystal. “Aku turut bahagia atas berita ini.”

“Gomawo, Seohyun.”

“Kajja, Krystal.” Sooyoung menarik tangan Krystal, seakan ingin mengajak wanita berambut gelap itu untuk pergi. “Siwon harus tahu berita ini.”

“Dasar, Sooyoung. Lama-lama dia akan mengira Siwon adalah suaminya,” komentar Minho saat melihat istri dan teman Dokternya itu menjauh. Sedangkan Seohyun hanya bisa terkekeh geli.

“Kau bilang ingin ke kamar mandi?” tanya Kyuhyun untuk istrinya.

Seolah baru saja teringat akan suatu hal, Seohyun dengan cepat menatap suaminya. “Ah benar.” Setelah mengucapkan itu, Seohyun segera melesat menjauh dari Kyuhyun dan sahabatnya.

“Aku senang kau dan Seohyun~ah bisa datang malam ini,” ucap Minho sesaat setelah Seohyun pergi. “Malam ini dia terlihat cantik.”

Kyuhyun hanya tersenyum tipis. Sangat tipis untuk menanggapi perkataan temannya. Pria itu mengikuti langkah Sang sahabat yang mulai berjalan menuju deretan kursi-kursi yang sudah tertata rapi di depan setiap meja. “Kurasa keamanan perusahaan di Mokpo sangat baik,” kata Kyuhyun membuka topik baru saat keduanya sudah duduk.

“Hmm, aku juga berpikir sama denganmu.”

“Lalu apa rencanamu?”

“Aku masih belum tahu, lagipula Yonghwa~shii dan rombongannya akap pulang besok lusa ke Busan, acara Medis sudah selesai bukan? Jadi aku akan sibuk menemaninya beberapa hari ini sebelum ia pulang.” Minho meraih sebuah gelas yang ada di depannya dan menenggak isinya. “Setelah acara ini selesai, aku akan membicarakan hal ini lagi dengannya.”

Mendengar nama Yonghwa, suasana hati Kyuhyun berubah kebas saat itu juga. Ia tentu tidak akan pernah melupakan hal yang telah dilakukan Dokter itu hingga membuatnya seperti ini.

“Baiklah, aku akan mencari Yonghwa,” ucap Minho seraya berdiri. “Dia berjanji padaku akan datang malam ini.”

Dan rasa kesal Kyuhyun semakin bertambah mengira kemungkinan besar bahwa ia atau istrinya akan bertemu Yonghwa malam ini.

.

Butuh waktu beberapa menit sebelum Seohyun benar-benar bisa sampai di kamar mandi. Beberapa teman maupun orang yang ia kenal, termasuk gurunya yang juga hadir dalam pesta itu membuat langkahknya harus terhenti beberapa kali karena percakapan singkat. Tak ingin membuang-buang waktunya lagi, Seohyun segera mencari cermin dan memastikan penampilannya lagi.

Tak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai penampilan Seohyun. Make up tipis yang ia pakai masih terlihat utuh, gaun-nya juga masih rapi, dan pita yang ia gunakan masih tersemar cantik di tempatnya. Merasa semuanya masih sempurna, Seohyun menyalakan keran air dan membilas telapak tangannya. Posisi tubuhnya yang membungkuk ke westafel membuatnya sedikit lengang dan tidak memperhatikan sosok pria yang berdiri tidak jauh di belakangnya. Dan ekspresi terkejut Seohyun pun harus terulang dua kali ketika melihat satu pria yang sama dalam jarak waktu yang berbeda malam itu. “Yonghwa~shii?”

Yonghwa tak mengucap sepatah kata apapun. Pria itu bersandar pada dinding di belakang Seohyun seraya mendekap kedua tangannya di dada. Tatapan mata Dokter itu terlihat lebih tajam dari yang pernah Seohyun lihat selama ini.

“A-apa yang anda lakukan di sini?” tanya Seohyun melalui kaca yang memantulkan sosok Yonghwa yang ada di belakangnya. Ia jelas terlihat gugup sekarang.

Tak ada jawaban dari Yonghwa. Pria itu mendekat ke arah Seohyun hanya untuk mencuci kedua tangannya.

Seohyun semakin bingung sekarang. Di sisi lain ia ingin pergi saat ini juga, namun rasa takut yang ia rasakan sekarang seolah membuat kedua kakinya lengket di lantai.

“Kau menghindariku,” ucap Yonghwa singkat, dan sukses membuat jantung Seohyun seolah keluar dari rongganya. “Seperti bukan kau yang dulu.” Yonghwa menyambung ucapannya dengan masih tidak memperhatikan wanita yang ada di sampingnya.

“Aku tidak mengerti apa yang anda bicarakan, Yonghwa~shii.”

Yonghwa menghentikan kegiatannya dan menatap Seohyun dengan intens untuk membaca apapun yang terlintas dari sepasang mata Seohyun. “Aku yang tidak mengerti tentang dirimu, Seohyun,” bisiknya lirih, namun terasa begitu menusuk nurani Seohyun.

“Pembicaraan kita tak ada artinya.” Seohyun menghindari tatapan pria yang ada di depannya dan bersiap untuk pergi. “Mianhe, suamiku sudah menungguku,” ucapnya tanpa menolehkan kepalanya ke arah Yonghwa. Namun sebuah tangan kuat menahan lengan Seohyun untuk tidak pergi dari sana. Baru saja ia berniat membuka mulutnya untuk mengingatkan Yonghwa, pria berambut hitam itu mendahuluinya.

“Apa selama ini kau tidak menyadarinya?” tanya Yonghwa lirih. “Semuanya yang aku lakukan, Seohyun. Tidakkah kau menyadarinya sedikitpun?”

Seohyun dapat merasakan bulu kuduknya meremang saat mendengar perkataan Yonghwa. Tak hanya lirih, cara Yonghwa berbicara juga membuatnya merasa bersalah. Entah karena apa.

“Aku sudah tak bisa memendamnya lagi, Seohyun.”

“Yonghwa~shii, a−aku tidak−“

“Aku bisa membuatmu lebih bahagia dari sekarang.”

Seohyun menautkan kedua alisnya karena heran.

“Kita bisa pergi dari sini, memulai kehidupan yang baru. Tidak di Seoul, tidak di Busan. Tidak ada Dokter, tidak ada Medis. Hanya kita berdua, tinggal di suatu tempat dan membangun kehidupan baru yang bahagia.”

Kerutan pada kedua alis Seohyun semakin dalam. Kali ini jantungnya juga berdetak lebih cepat, dan kedua kakinya terasa lemas. Perkataan Yonghwa membuatnya bingung dan terkejut secara bersamaan. Tak ada lagi tembok yang membuatnya tidak mempercayai perkataan Luna. Sekarang itu semua sudah tersingkap dengan jelas tanpa ia persiapkan sebelumnya.

“Yonghwa~shii, ini semua salah.” Seohyun menelan ludahnya karena gugup sebelum melanjutkan kalimatnya. “Aku sudah menikah, kita tidak mungkin−“

“Tapi aku mencintaimu, Seohyun,” potong Yonghwa cepat, dan sukses membuat jantung Seohyun seolah berhenti berdetak saat itu juga. Yonghwa yang semakin mendekat, dan gerakan pelan yang dibuat tangan pria itu untuk menyentuh salah satu sisi wajah Seohyun semakin membuatnya semakin kalut. “Dan aku pasti bisa membahagiakanmu.”

Seohyun sangat sadar bahwa apa yang telah terjadi sekarang adalah salah. Namun tubuhnya seolah tak menuruti perintah otaknya yang menyuruhnya untuk pergi. Entah perasaan apa yang tengah menyelimutinya sekarang. Ia takut, kalut, marah… dan entah mengapa terselip sedikit rasa haru di sana. Hatinya seolah terenyuh oleh perkataan Yonghwa. Seumur hidupnya, tak ada orang yang menjanjikan atas kebahagiaannya seperti yang Yonghwa lakukan sekarang, baik itu oleh suaminya sendiri.

Yonghwa mendekat. Mencoba menutup jarak dengan mendaratkan bibirnya ke bibir Seohyun. Sebuah sentuhan kecil terjadi di bibir atas Seohyun. Sentuhan yang membuat wanita bermata bulat itu membelalakkan matanya. Seohyun terkejut bukan main. Ia mencoba mengelak dari sentuhan itu, namun rasa hangat yang ditimbulkan oleh bibir Yonghwa saat mengecup lembut bibir bawahnya malah membuat seluruh tubuhnya kaku.

Hangat. Bibir itu hangat.

Dan Seohyun merasakan perasaan yang dalam dari bibir itu, hingga seolah-olah menggoda Seohyun untuk menyambutnya.

.

.

Ya Tuhan….

.

Seohyun mendorong dengan kuat tubuh Yonghwa hingga membuat Dokter itu mundur beberapa langkah. Nafasnya tersengal-sengal menahan amarah kepada dirinya sendiri. Bibirnya bergetar, ia tak mampu mengatakan apapun. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Air matanya menggenang, dan yang bisa ia lakukan saat itu adalah pergi menjauh tanpa menoleh ke belakang lagi.

.

.

.

Kyuhyun merasakan hal yang aneh pada saat ia memperhatikan istrinya berjalan mendekat ke arahnya. Wajah Seohyun terlihat kacau. Wanita itu memeluk tubuhnya sendiri dengan erat, seolah-olah akan ada seorang yang akan menyakitinya saat itu juga.

“Kau sakit?” tanya Kyuhyun saat Seohyun baru saja duduk di sampingnya.

Seohyun menoleh, namun tidak mengatakan apapun. Wajahnya terlihat pucat, bibirnya bergetar seolah menahan tangis.

Kyuhyun menyentuhkan punggung tangannya ke leher istrinya. Seohyun tidak demam, tapi mengapa ia terlihat tidak sehat? “Kau ingin pulang?”

Hanya anggukan kepala yang Seohyun berikan untuk pertanyaan suaminya. Kali ini ia tidak dapat membendung air matanya lagi. Tanpa banyak menunggu, Kyuhyun langsung membantu Seohyun berdiri. Tangannya melingkari bahu sang istri, dan menuntunnya untuk berjalan. Walaupun ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, setidaknya menjauhkan istrinya dari keramaian akan membuat wanita itu sedikit tenang.

.

.

Kyuhyun memperhatikan Seohyun yang tengah menenggak air minum dengan seksama. Sebuah pertanyaan terus berputar di kepalanya dari tadi. Apa yang membuat istrinya menjadi seperti ini?

“Sudah lebih baik?” tanya Kyuhyun seraya menerima kembali gelas yang diberikan Seohyun. Saat ini ia dan Seohyun sudah berada di dalam kamar mereka.

Seohyun tak langsung menjawabnya. Walaupun wanita itu tidak sepucat yang Kyuhyun lihat saat di pesta tadi, ekspresi kacaunya tetap tidak bisa dibohongi. “Ya. Gomawo,” jawabnya lirih.

Kyuhyun menggeser duduknya untuk lebih dekat dengan sang istri setelah meletakkan gelas yang ia pegang di meja. Mata hitamnya menatap lurus ke arah Seohyun. “Ada sesuatu yang ingin kau ceritakan kepadaku?”

Inilah yang menjadi pucak keresahan Seohyun, seolah-olah tengah terjadi baku hantam keputusan di dalam hatinya. Haruskah ia menceritakannya? Haruskah Kyuhyun tahu? Kyuhyun adalah suaminya. Sudah sepantasnya suaminya mengetahui semua yang terjadi padanya. Namun apakah ia juga akan menceritakan pengkhianatannya? Ya tuhan, Seohyun bahkan sama sekali tidak memaafkan dirinya sendiri, apalagi suaminya?

“Baiklah, kurasa tidak ada kejadian yang perlu dikhawatirkan,” ucap Kyuhyun seraya menarik selimut untuk menutup tubuh istrinya. “Beristirahatlah dulu.”

Tidak. Seohyun tidak ingin Kyuhyun pergi dari hadapannya sekarang. “Kyuhyun~ah.” Dengan cepat ia menarik lengan suaminya dan menghalangi pria itu untuk pergi.

Kyuhyun menolehkan kepalanya. Untuk beberapa detik, ia menunggu Seohyun membuka suaranya. Namun Seohyun semakin terlihat resah. Genangan air mata kembali nampak di kedua mata coklatnya. “Ada apa?” tanyanya seraya semakin mendekatkan diri ke Seohyun. Jujur saja, Kyuhyun bingung dengan sifat istrinya. Seohyun tak pernah sekalipun bersifat aneh seperti ini.

Entah apa yang dipikirkan Seohyun saat ia melemparkan kedua lengannya untuk memeluk Kyuhyun erat. Ia pun tidak paham maksudnya sendiri bersikap seperti ini. Ia hanya merasa bersalah. Sangat bersalah dengan suaminya sendiri. Tangisnya pecah di dada prianya. Tak ada kata, hanya suara tangis yang teredam di sana. Pelukannya mengerat saat ingatan akan kejadian yang ia alami dengan Yonghwa terlintas di benaknya.

Kyuhyun~ah… maafkan aku.

.

.

.

[TBC]

237 Tanggapan to “LOVE ME [ CHAPTER 12 ]”

  1. zakhiya19 April 29, 2016 pada 11:03 pm #

    Makin keren . Seohyun jangan sampai sama yonghwa 😭😭

  2. fannyap12 Januari 23, 2016 pada 11:16 am #

    Please seo jgn goyaaah, kamu lebih pantes sama kyu 😢😢😢

  3. asrielf rahmawati Januari 1, 2016 pada 2:51 am #

    younghwa egois!!
    btw,pw nyaa dong

  4. Amelia November 27, 2015 pada 5:17 am #

    Dan pada akhirnya Seohyun goyah hanya karena kyuhyun nggak pernah nyatain perasaannya T.T

  5. sulistiowati_06 Oktober 31, 2015 pada 12:28 am #

    mudah2an seohyun ga berubah perasaan sama kyuhyun. bener2 si yonghwa bikin hati seohyun jadi goyah. seohyun harus sama kyuhyun

  6. iraseokyu Oktober 12, 2015 pada 6:04 pm #

    Huffffftttttttt sesak amet bacanya…. Aigoo seonni gak boleh gitu, kan skg udah ada kyuppa… Aigo aigo gak tahu mau koment apa…

  7. l.w Juli 7, 2015 pada 1:53 pm #

    boleh minta P.W nya ngak chapter 11 nya…
    tolong kirim ke ledinawilasati@gmail.com

  8. kyumaelf Juni 28, 2015 pada 3:15 pm #

    mungkin karena seohyun n yonghwa buru buru membuat kesimpulan sedamjgkan kyu nyante aja jd begini

  9. nae_lee April 4, 2015 pada 12:49 am #

    brengs€k bgt dh sii yonghwa !!! :@ :@ 😥 😥
    kurang ajar km yong 😥
    sungguh keterlaluan :@

    dr awal jg udh d jelaskan, s’t YongSeo brsama, yong sllu ingin menyentuhnya ,, yaach & ini benar trjd -_-

  10. nadud Februari 25, 2015 pada 7:26 am #

    hmm seharusnya seo eonni waktu mau dicium yonghwa lagsung menghindar
    emosi >,<

  11. kimhaera Februari 20, 2015 pada 9:07 am #

    jeng jeng seo pasti setia kan ya? ya?

  12. Iyank EternalMagnae Januari 15, 2015 pada 9:39 am #

    kyaaaaaaaaaaa…….yonghwa krang ajr bgt main nyium seo!!
    seo ut dh pnya suami msih aj ngdeketin g thu dri bgt!!
    seo jdi mkin trtekan gra2 nie!!

  13. seokyu111209 Desember 28, 2014 pada 2:57 am #

    yonghwa nyerah aja deh
    seonni udah punya kyuppa!!!
    untung kyuppa gk tau kalau tau bisa2 moodnya langsung down

  14. aista Desember 14, 2014 pada 2:40 pm #

    wahh seoni galau berat nih ksian bnget deh jdi nya..

  15. ainn Desember 14, 2014 pada 7:06 am #

    anjritt banget si yonghwa~ dasar ahjussi mesum

  16. loveseokyu Desember 5, 2014 pada 3:15 am #

    Huft… makin kacau aj semuanyyyaa 😥 😥
    seommaaa….itu bukan salahmuuu..
    yonghwa. Nappeun

  17. Nona November 12, 2014 pada 7:52 am #

    Kyyaaa Yonghwa ga tau situasi dan kondisi banget sihh.. Okelah aku tau kalo yonghwa itu cinta ke Seo tapikan dia tau kalo seo udah punya suami.. Kenapa dia main cium seo gitu.. Seo pliss jangan pergi dari kyuhyun…

  18. Ji Hye November 4, 2014 pada 11:58 am #

    Omo..yong nyium seo??? Semoga kyuppa gk tau..
    Seo eonni jngn berpaling dr kyu oppa ya..tunggu sbntar lgi, kyu jg cinta sama eonni kok..hehe e

  19. sooyeon_choi November 1, 2014 pada 3:08 pm #

    Berani-beraninya sie Yong nyiumm SeOnnie,,, minta di gorok Wires nieh kayaknya #siapinsenjata

    Semoga Oppa gak tau kejadian ini,,, waktu liat SeOnnie ma Yong ngobrol bareng ja udah diemin SeOnn,,, apalagi tau yang kayak gini,,, bisa-bisa…

  20. cookiessj Oktober 23, 2014 pada 7:54 pm #

    duh setia dong plis sedih aku bacanya kalo berpaling 😦

  21. Aan's L-hope Oktober 16, 2014 pada 1:58 pm #

    Beruntung seohyun wktu kejadian itu kyu gak memergoki nya tapi perasaan bersala mungkin ada d’hati seo… mungkin karena cnta yonghwa smpe nekat gtu, begitu sebalik nya sma seperti seohyun rela mnderita karna cnta ia bgtu bsar buat kyu… gillaaa ini kereennn bget ff 😉

  22. Agustin Dinda Oktober 14, 2014 pada 1:11 pm #

    aku kiraaaa….kyuhyun oppa ngeliat..untung nya enggaaa…aihhh makin gereget aja nihhhhh

  23. RukaChan Oktober 7, 2014 pada 7:11 am #

    aaaaa yonghwa knp km gitu sih ?? seo kan udh ada yg punya masih aja dikejar2 .. kalo kyu tadi liat yongseo kisseu mungkin dia bakalan marah semarah-marahnya ke yong dan seo juga ..

  24. rosepink Oktober 5, 2014 pada 1:06 am #

    Eeey yong kok cium seo sih!!!
    Seo udah nikah plis…
    Author minta pw part 7 sm 11 dong ^^

  25. Leli Kiminoz Oktober 3, 2014 pada 3:53 pm #

    Iiisshh Yonghwa Neo jinjja!!!! :-@ berani”nya nyium seo,, please seohyun ceritakan aja sma kyu dripda nanti kyu tau dri org lain..
    Oia, thor bls donk sms aku, aku udah minta pw part7 sklian part11nya juga donk.. Jebaaall

  26. vina Sparkyu Elf September 28, 2014 pada 4:20 pm #

    Thor… itu yg capter 11 kata sandinya apaan sih n sama yg no 7 ? Yg tau tolong jawab ya… di facebook ku..
    Vina Sparkyu Elf… lwt pesan aja… oke…
    jebal… kasih tau ya chingudeul…..

  27. Priska September 23, 2014 pada 1:31 pm #

    Wah yonghwa knp cie jdi pengganggu hbngan seokyu

  28. lyma choseo Juni 25, 2014 pada 9:59 am #

    berani2nya yonghwa nyium seohyun. gx sadar kalau seohyun tuh udh punya suami /emosi/

  29. laybaeklove Juni 24, 2014 pada 3:56 pm #

    eonni wae??jgn berpaling!!jebaalll 😥

  30. layli Mei 29, 2014 pada 1:16 pm #

    huh… dasar yonghwa nybelin. ngapain jga kyak bgitu… idih

  31. Alfiana tri wulandari Mei 24, 2014 pada 2:54 pm #

    luna ssi jeball jangan bikin seonni ragu
    #puppy eyes

  32. linaseokyu Mei 20, 2014 pada 7:07 am #

    aaaarrrrgghhhhh -.- yonghwaaaaaaaaa kau kenapa nyebelin gitu sih!!!! udah lah si seo udah punya kyuuu 😦 jangan egoisss si luna juga ih -.-
    gatau kenapa rasanya pengen nangis… appa ayo lah nyatain perasaan mu sama seo, biar seo nolak si yong mentah2! 😥
    aigoo baru juga manis2an di part sebelumnya eh malah dikasih sesek2an dipart ini 😥
    eonni sukses buat aku emosi sambil nangis :’)
    lanjut baca aja deh

  33. cha-cha Mei 5, 2014 pada 12:28 pm #

    aiish y0nghwa menyebalkan

  34. clara April 26, 2014 pada 8:11 am #

    huhuhuhuhuhi…yonghwa apa2an ini seo kan udh nikahh hemmn #pipigembung..jd buat seo takut dan bwrsalah aam kyuu

Tinggalkan Balasan ke Priska Batalkan balasan