LOVE TO LOVE YOU [CHAPTER 1]

3 Feb

tumblr_luykbnOW8A1qdmsr6o2_1280

Judul/Title : Love To Love You

Author : Cho Jihyun [ @Rivanawr ]

Cast : Cho Kyuhyun & Seo Joohyun

Other Cast : You’ll find it 😉

Length : 1 of …….

Genre : Romance, Sad, Family.

Author Notes (A/N) : Annyeong wiresdeul *bow* ah ini lagi satu karya ku yang ingin aku bagi bersama kalian semua heheh. Fanfiction ini terinspirasi dari kehidupan salah satu sahabat Author. Gomawo for Robet Zico yang cerita hidupnya mau aku buat cerita. Semoga kalian semua suka sama jalan ceritanya. Yaudah deh dari pada Author banya cemot mending langsung di baca…

Bisa juga kalian temukan beribu-ribu(lebay) Typos yang merajalela di sepanjang ff

Udah deh cekidot sajaaa…..jangan lupa comment ya eheheh Gomawo thanKyu :*

PLEASE DON’T BE A PLAGIATOR!

Aku mencintaimu dengan terlalu, membuatku tak tahu cara merelakan mu.

Love To Love You

.

.

.

Seohyun dan Jonghyun menjalani kehidupan cinta yang nyaris sempurna. Hati keduanya seolah terikat satu sama lain. Manis-pahit bersama telah membuat cinta keduanya bertambah kuat.

Sampai akhirnya kekuatan cinta mereka diuji oleh datangnya badai. Kejujuran manis yang selama ini ditanam ternyata malah berubah menjadi kenyataan pahit. Kini perpisahan yang menjadi akhir kisah kehidupan cinta mereka.

Jonghyun yang terlibat hubungan gelap dengan seorang Yeoja pekerja Cafe Shop itu yang membuat semuanya berubah, membuat kejujuran yang mereka bangun selama ini terasa sia-sia.

Seohyun menatap nanar pada layar persegi panjang yang terus menyala menunjukan sebuah panggilan yang tak lain dari Jonghyun yang terus menghubunginya. Tak ada tanggapan darinya melihat panggilan yang semakin membuat mood-nya tidak baik. Kedua mata bulat itu tampak sayu. Sampai kapanpun kejadian dua hari yang lalu tak akan membuatnya dengan mudah menerima permintaan maaf Jonghyun, meskipun setiap harinya Jonghyun selalu berkunjung ke rumahnya dan meminta sang Eomma untuk membujuknya.

“Bodoh, Joohyun bodoh! Bagaiman bisa aku mempercayainya selama ini. Kenapa dia begitu manis di hadapan ku” ia bergumam pelan sembari menanam wajahnya di kedua lututnya yang tertekuk itu.

Lagi dan lagi ia terus menangis sendiri di dalam kamarnya. Mengurung diri sembari terus mencoba menenangkan pikirannya.

“Joohyun, apa kau melihat burung yang ada disana ?”

“Huh ? yang mana Oppa ?”

“Yang itu, coba perhatikan baik-baik”

“Dua burung yang berada di sana ? yang sedang memberikan anak-anak mereka makanan ?”

“Ne, lihatlah mereka. Seperti itu kehidupan kita kelak Joohyun.”

“Apa kita akan menjadi burung ?”

“Oppa appo, kau kejam sekali memukul kepala ku..”

“Kau ini sangat tidak romantis”

“Kau selalu berkata berbelit-belit Oppa”

“Hmm.. baiklah, yang ku maksud itu kehidupan kita kelak akan seperti burung itu. Bermain bersama anak-anak kita dan menjadi keluarga yang sangat bahagia. Apa kau sudah mengerti ucapanku Nona Seo ?”

 

“Saranghaeyo Seo Joohyun”

“Nado saranghaeyo Oppa”

Ingatan tentang Jonghyun terus terngiang di pikirannya membuat tangis yang semula mulai meradah itu kembali terdengar semakin paruh bahkan semakin kencang. Seohyun menarik nafas dalam, memberikan oksigen sepenuhnya pada  paru-parunya lalu mengeluarkannya perlahan. Di pejamkan matanya dan sedetik kemudian ia benar-benar sudah hilang dari alam sadarnya.

.

.

.

Sinar matahari pagi yang masuk melalui jendela kaca di kamar itu membuat salah seorang yang tengah bergelung di bawah selimut sedikit menggeliat karena terganggu. Matanya yang sejak tadi menutup, dengan perlahan terbuka dan menampakkan sepasang bola mata coklat itu.

Ia mulai bangkit membawa tubuhnya menuju kamar mandi, membersihkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan aktifitasnya hari ini. Sudah cukup baginya untuk membuang air matanya Cuma-Cuma pada Namja yang belum tentu juga memikirkannya seperti halnya ia memikirkan Namja tersebut. Yang ada dipikirannya sekarang ia merasa bahwa hubungannya dengan Jonghyun sudah berakhir, dan Jonghyun lebih memilih Yeoja Cafe Shop tersebut di bandingkan dirinya.

Seohyun keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk yang menutup sekujur tubuhnya dan handuk lainnya yang melilit di bagian kepalanya. Langkah kakinya menuju lemari pakaian berwarna coklat tersebut, dipilihnya beberapa potong pakaian dan segera merapikannya kedalam koper yang sudah ia siapkan juga sejak tadi.

Kabur ? ah tentu bukan itu yang ada dalam fikiran Seohyun. Yeoja sepintar Seohyun tak akan melakukan hal bodoh seperti itu hanya karena sedang patah hati. Lagi pula bukan hanya sekali ia merasakan hal seperti ini, kehilangan sosok Namja yang menyandang gelar sebagai Namjachingunya. Tapi ini mungkin kali pertamanya ia di khianati dengan sangat tidak terhormat oleh seorang Namja.

Hari ini ia berniat pergi mengunjungi pulau Jeju, mungkin dengan berlibur sejenak dari aktifitas yang sangat menguras tenaga dan fikirannya itu bisa setidaknya mengurangi sedikit tingkat tekanan pada otaknya. Tentu berlibur kali ini ia tak sendiri, ke empat sahabatnya dengan senang hati menemaninya menghabiskan waktu di Pulau yang terkenal dengan pemandangannya yang dapat membuat setiap orang melihatnya menjadi tenang.

Beruntung sekali karena Sooyoung, Jessica dan Tiffany mau menemaninya. Mereka mengerti betul bagaimana perasaan Seohyun saat ini. Perasaan yang begitu tertutup dengan awan kelabu yang siap meluncurkan berjuta-juta tetesan hujan setiap detiknya.

Seohyun kini tampak sudah siap dengan Coat coklat serta jeans dan boots yang melekat pada tubuh rampingnya. “Jam berapa pesawat mu akan take off Chagiya?”

“Tigapuluh menit lagi Eomma. Aku akan berada seminggu penuh disana. Jangan mengkhawatirkanku, aku akan baik-baik saja” ucap Seohyun seraya tersenyum menutupi luka memilukan di hatinya pada wanita paruh baya yang berada di hadapannya.

“Dan satu lagi Eomma. Jangan beritahu tentang liburanku ini padanya”

Wanita paruh baya itu menganggukan kepalanya seolah mengerti dengan jelas ucapan putri semata wayangnya tersebut. Ia memeluk tubuh putrinya itu sebelum benar-benar menghilang di balik pintu berwarna coklat bersama ketiga sahabatnya –Sooyoung,Jessica dan Tiffany

.

Seohyun membawa tubuhnya masuk kedalam kamar hotel yang baru saja ia dan ketiga sahabatnya pesan itu. Dua kamar berbeda namun tetap bersebelahan. Yah, mereka sudah sampai di pulau Jeju beberapa jam yang lalu. “Joohyun~ah, apa kau ingin mandi? Atau kau akan membiarkan ku terlebih dahulu memanjakan tubuhku di dalam bathtub dengan air hangat itu?”

Seohyun tersenyum sekilas memandang Yeoja yang tengah merapikan atau lebih tepatnya mengacak-acak seluruh bawaannya di dalam koper miliknya itu. “Kau bisa memakainya terlebih dahulu Sooyoung~ah. Aku masih ingin merapikan beberapa bawaan ku”

“Baiklah”

Seohyun kembali membawa arah pandangnya menatap hamparan pantai pulau Jeju dari balkon kamar hotelnya. Sejuk yang ia rasakan setidaknya dapat mengusir beberapa debu kecil kekecewaan yang terus menekan fikiran dan tubuhnya. Ia tersenyum getir menatap ombak kecil yang menyapu bibir pantai tersebut. Memang bukan perkara mudah melupakan seseorang yang mana sudah menghiasi hari-hari bahkan hidup mu setiap detiknya tentu saja dengan cinta yang begitu terasa.

Tak ingin terlarut dalam kesedihannya kembali Seohyun memutuskan untuk masuk dan merapikan seluruh bawaannya sesuai yang ia katakan pada Sooyoung tadi. Melipat dan menata seluruh perlengkapan yang ia siapkan dari Seoul itu dengan rapi kemudian memasukannya satu persatu kedalam lemari kamar hotel tersebut.

“Joohyun~ah, sebaiknya cepat bersihkan dirimu. Setelah itu kita makan siang bersama-sama di luar. Kau tau Jessica sudah merengek meminta perutnya untuk segera di isi”

Kekehan kecil berhasil lolos dari bibir milik Seohyun seraya menatap Tiffany yang tengah menampakan kepalanya dari balik pintu kamar miliknya bersama Sooyoung. “Hmm, sebentar lagi Sooyoung mungkin sudah selesai. Katakan padanya untuk bersabar beberapa menit lagi”

“Ne-“

Ucapan Seohyun tepat sekali. Baru beberapa detik Tiffany menutup pintu kamar itu, Sooyoung sudah tampak dengan balutan handuk yang menutup tubuh langsingnya tersebut. “Apa aku terlalu lama? Mianhe, kau tahu. Berendam itu sangat menyenangkan”

“Tidak juga. Memang itu hal yang paling menyenangkan Sooyoung~ah”

“Aku tadi mendengar suara Tiffany disini. Apa dia kemari saat aku mandi?”

“Hmm, Tiffany meminta untuk segera bersiap. Jessica ingin makan”

“Selalu saja” Seohyun tersenyum menanggapi ucapan sahabatnya tersebut kemudian berjalan meraih handuk miliknya dan segera melesat masuk kedalam kamar mandi.

.

Langkah kaki ke empat Yeoja itu terhenti di sebuah kedai makanan yang cukup terkenal kelezatannya di pulau Jeju tersebut. Tanpa basa basi mereka kembali berjalan dan segera memilih tempat senyaman mungkin untuk menyantap makanan yang akan di pesan mereka. “Ya kalian tidak lihat di ujung jalan sana? Sedang ada diskon besar-besaran. Mereka menjual beberapa baju yang cukup bagus. Bagaimana kalau setelah makan kita mampir kesana? Mungkin membeli beberapa potong baju?”

“Benarkah? Bukan ide yang buruk. Lagipula aku tak membawa baju banyak saat kemari.” jawab Tiffany seraya membulak-balikan daftar menu makanan yang berada di genggaman tangannya. “Bagaimana meurutmu Sooyoung~ah?” Jessica kembali meluncurkan pertanyaannya.

“Hmm, aku setuju”

“Joohyun~ah?”

Seohyun tampak begitu serius menatap buku menu yang sendari tadi di telitinya. Bahkan pertanyaan Jessica sama sekali tak di gubrisnya -Mungkin ia tak begitu mendengarkannya. “Ya Joohyun~ah. Kau tak mendengarkan ucapanku?”

Seohyun sedikit tersentak ketika jemari lentik milik Jessica mengguncang pelan bahunya. “Mianhe, apa kau mengatakan sesuatu?” Jessica tampak mendengus kesal mendengar jawaban Seohyun. “Berbelanja? Bagaimana?”

“Baiklah” ucap Seohyun seraya tersenyum tipis pada Jessica. “Apa sudah bisa saya catat pesanan kalian Nona?”

“Aku pesan Ramen, jangan terlalu pedas itu bisa merusak pita suara ku. Dan segelas milkshake coklat. Extra susu”

“Aku sama dengannya” ucap Tiffany dengan telunjuk yang megarah pada Yeoja berambut pirang tersebut. “Bulgogi, Kimchi, Yakiniku, dan Sushi-“

“Yak Sooyoung~ah! Kau seperti wanita hamil saja. Bagaimana mungkin kau menghabiskan ke empat menu itu sekaligus?” Tiffany menatap heran sekaligus tatapan terkejut dengan setumpuk pesana Sooyoung itu. “Aku sangat lapar. Aku belum mengisi perutku dengan apapun sejak pagi tadi. Jadi aku akan memanjakannya dengan empat menu sekaligus siang ini.”

“Oh ya, dan juga orange squash” lanjut Sooyoung yang mengalihkan pandangannya pada pelayan yang setia berdiri di sisi kiri meja mereka. “Anda Nona?”

“Jus anggur saja” ucap Seohyun. Pelayan itu menganggukan kepalanya seraya beranjak menjauh dari meja mereka dan bergegas menuju dapur. “Kau tak lapar Joohyun~ah? Aku rasa kau juga belum memakan apapun pagi ini?”

Seohyun tersenyum manis menatap Yeoja yang menjadi teman kamarnya di hotel. “Tidak. Aku masih kenyang. Lagipula melihatmu memesan begitu banyak makanan membuat ku kehilangan nafsu makan” ucap Seohyun beserta kekehan pelan yang mengiringinya.

Tak butuh waktu lama. Pesanan mereka sudah tiba. Tampak ekspresi antusias terlihat jelas pada raut wajah Jessica, Tiffany dan Sooyoung saat menatap pesana mereka. Dan tanpa basa basi lagi mereka segera menyantap habis seluruh makanan yang berada di meja. Seohyun terkekeh kecil menatap ketiga sahabatnya itu. Sudah limabelas tahun namun sifat ketiganya tak kunjung berubah -Ganas saat menatap makanan- bahkan semakin menjadi-jadi.

Seohyun mengalihkan pandangannya pada hamparan pantai yang berada dekat dengan kedainya saat ini.

“Oppa lihat ini”

“Kau menulis namaku di pasir itu? Tulisan itu akan hilang saat ombak menyapunya

“Ah kau benar Oppa. Meyebalkan”

“Kemarikan tangan mu. Tulislah sesuatu yang ingin kau tulis disini. Itu akan tersimpan dengan baik”

“Menulis di dadamu?”

“Ya. Semuanya akan tersimpan tanpa ada ombak yang akan menyapunya”

Ingatan tentang Jonghyun kembali terputar jelas di fikiran Seohyun. Ia mendesah pelan seraya memejamkan matanya, lebih tepatnya menahan air matanya agar tidak tumpah begitu saja. Jika ia menangis maka akan semakin membuat sahabatnya khawatir dengan keadaannya dan Seohyun bukanlah tipe seseorang yang senang di kasihani. Mengapa melupakan sosok yang sudah menyakitinya itu teramat sulit?

Dua tahun bukanlah waktu yang singkat dalam menjalankan sebuah hubungan. Apalagi hampir saja mereka membuat komitmen untuk bertunangan. Saling mengikat diri satu sama lain. Seohyun bahkan tak menyangka jika Jonghyun sudah menjalin kasih dengan gadis Cafe Shop itu dua bulan tanpa sekalipun ia ketahui. Berulang kali Jonghyun berusaha menjelaskannya pada Seohyun namun hasilnya tetaplah nihil. Seohyun sama sekali tak mengindahkan ucapan Jonghyun padanya.

“Kenyang!!” pekik Sooyoung seraya mengangkat kedua tangannya keudara.

“Kajja, aku sudah tidak sabar ingin berbelanja. Diskon itu sangat menggiyurkan.”

Setelah membayar pesanan mereka, ke empatnya kembali melangkahkan kaki menuju sebuah toko. Yah toko itu cukup besar dan begitu banyak pakaian dengan harga miring yang tentu saja membuat Yeoja manapun tergiur dengan harganya. Siapa yang tidak mau barang dengan kualitas bagus namun harganya murah ?

Berkeliling memutari setiap sudut toko baju itu membuat Seohyun merasa sedikit bosan. Yah, sejak tadi ia memang tidak begitu tertarik kemari. Ia hanya mengikuti kemauan ketiga sahabatnya atau lebih tepatnya tak ingin membuat mereka kecewa jika ia mengatakan tidak. Tak ada satupun baju yang menarik perhatiannya. Menurutnya baju yang ia bawa dari Seoul sudah cukup untuk menutupi tubuhnya selama seminggu ini. Lagipula ia juga kemari ingin berlibur bukan untuk menghabiskan uangnya dengan berbelanja. “Mmm, aku ingin kesana. Jangan menunggu ku. Kalian bisa kembali kehotel setelah berbelanja.” ucap Seohyun seraya berjalan menjauhi toko dengan pengunjung Yeoja yang mendominasi di setiap sudutnya.

Seohyun membawa tubuhnya menuju sebuah kedai Coffee yang tak jauh dari tempatnya mengisi perut ataupun tempat teman-temannya mengahabiskan uang mereka dengan berbelanja. Bel berbunyi yang menandakan bahwa seseorang tengah masuk dan membuka pintu itu menyambut kedatangannya. Lantai kayu dan beberapa ukiran-ukiran yang mendominasi setiap sudut ruangan kedai itu membuat Seohyun merasa lebih tenang dan nyaman di bandingkan harus berdesak-desakan dengan Yeoja-Yeoja penggila diskon tersebut.

Ketenangan seperti ini yang sangat ia butuhkan. Tempat ini tidak begitu sepi tapi tidak juga begitu ramai. Hanya beberapa orang yang sedang asik berbincang seraya meminum Coffee dan pesana lainnya. Seohyun kembali melangkahkan kakinya menuju kasir. Tentu hal pertama yang akan ia lakukan adalah memesan sebuah minuman. “Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu Agasshi?”

Seohyun sejenak terdiam menatap beberapa daftar minuman dan makanan yang tertera di papan menu kedai ini. “White Coffee dan pancake coklat”

“Ada yang lain?”

“Tidak itu saja.”

“Baiklah. Semuanya 25 won” ucap pelayan sembari memberikan kertas pesana Seohyun pada temannya agar segera membuatkan sesuai tulisan yang berada di kertas tersebut. Seohyun mencoba meraih tasnya. “Astaga-” betapa terkejutnya Seohyun saat itu. Bagaimana ia bisa sampai lupa jika sejak tadi ia sama sekali tidak membawa tas atau apapun yang melingkar di bahunya. Bahkan ia baru menyadari jika sejak tadi dompet miliknya ia titipkan pada Tiffany. “Joohyun babo! Bagaimana sekarang” runtuknya dalam hati.

“Mianhe, sepertinya terjadi kecelakaan kecil disini. Aku meninggalkan dompetku pada teman ku. Dan sepertinya aku tak membawa uang selembarpun” ucap Seohyun dengan nada menyesal. “Oh tidak.Teman saya sudah membuatkan pesanan Agasshi. Jika di batalkan maka itu akan memotong gaji kerja saya”

Satu point lagi yang membuat Seohyun semakin tertunduk lemas. Ia tidak mungkin tega membuat seseorang harus kehilangan beberpa gajinya hanya untuk menutupi kesalahannya. Ia ingin kembali menuju toko tempat ketiga sahabatnya itu berbelanja namun sepertinya sia-sia karena ia yakin mereka pasti sudah berpindah-pindah toko lainnya. Mengingat ada beberapa deret toko yang membuat diskon serempak sepanjang jalan. “Biar aku saja yang membayarnya. Dan tolong buatkan aku pesanan yang sama dengan Nona ini”

Seohyun mengangkat wajahnya dan memandang pada Seorang Namja dengan perawakan gagah namun terlihat lembut. Namja itu hanya tersenyum seraya mengeluarkan beberapa lembar won dari dalam dompetnya. Jika melihat dari penampilannya semua orang juga akan berpikiran sama dengan Seohyun, bahwa Namja itu bukanlah seseorang dengan ekonomi rendah. Tubuhnya yang berbalut kemeja serta jas dan dasi yang begitu pas untuknya juga dompet dengan begitu banyak lembar won di dalamnya membuat siapapun pasti mengatakan Namja ini ‘Kaya’

Wajahnya juga bisa dikatakan tampan. Hey bukan bisa melainkan memang ia sangat tampan. Rambut coklat ikal itu juga semakin menambah kesan maskulin untuknya. Seohyun masih terpengah menatap sebuah maha karya sang pencipta di hadapannya. Tapi dengan segera ia kembali menyadarkan pikirannya. “Mau minum bersama?”

Seohyun menganggukan kepalanya sebagai pertanda setuju dengan ajakan Namja tersebut. Bukan tanpa alasan Seohyun menyetujui ajakan Seseorang yang belum ia kenal bahkan itu Seorang Namja. Yang ada dalam fikiran Seohyun adalah mungkin dengan menyetujui ajakan Namja tersebut bisa sebagai ucapan terima kasihnya karena telah menolong atau bisa dikatakan mentraktirnya secara cuma-cuma bukan? Jadi tidak mungkin jika Seohyun menolaknya. Itu akan terlihat bahwa Seohyun Yeoja yang tak tau terimakasih. Lagipula tidak ada salahnya bukan meminum Coffee di temani seseorang?

Seohyun dan Namja tersebut memilih kursi yang tak jauh dari jendela kedai itu. Pemandangan pantai juga dapat terlihat jelas dari sini sama seperti saat Seohyun dan sahabat-sahabatnya menyantap makan siang mereka tadi. “Kyuhyun. Cho Kyuhyun”

“Seo Joohyun. Kau cukup memanggilku Joohyun. Dan terimakasih atas pertolongan mu tadi Kyuhyun~ssi. Aku tidak tau bagaimana jadinya jika kau tak ada.” ucap Seohyun seraya sedikit menundukan kepalanya. “Ya. jangan seperti itu, kau membuatku tampak seperti seorang pahlawan yang menyelamatkan Dunia”

Kekehan keci berhasil lolos dari bibir Seohyun saat mendengar ucapan Kyuhyun dengan nada jengkelnya. “Apa kau sedang berlibur?” Seohyun hanya menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan dari Kyuhyun untuknya. “Bersama kekasihmu? Atau mungkin suami mu?”

Hey! Suami katanya? Bagaimana mungkin ia mengunjungi Jeju dengan Seorang suami jika ia baru saja putus cinta dengan kekasihnya. “Tidak. Aku tidak sedang bersama salah satu dari yang kau sebutkan tadi Kyuhyun~ssi. Bahkan aku tak memiliki keduanya. Aku disini berlibur bersama teman-temanku”

“Oh, maafkan aku Joohyun~ah. Apa ucapanku melukaimu? Aku hanya mencoba menebaknya. Karena hampir setiap orang mengunjungi Jeju bersama kekasihnya atau sekedar berbulan madu”

“Gwenchanayo. Hey bagaimana dengan mu? Apa kau juga sedang berlibur?”

“Tidak juga. Aku menetap disini sekitar setahun yang lalu. Yah melanjutkan perusahaan Appaku yang berada di Jeju ini.” jawab Kyuhyun seraya menyesap White Coffee yang berada di hadapannya. “Jinja? Sangat menyenagkan bukan bekerja di pulau seperti ini?”

“Bisa dikatakan seperti itu. Tapi rumah jauh lebih terasa nyaman di bandingkan segalanya” Seohyun menganggukan kepalanya pertanda bahwa ia sangat setuju dengan ucapan Kyuhyun itu.

“Kenapa kau sendirian? Kemana semua teman-teman mu? Bukankah tadi kau mengatakan mengunjungi Jeju bersama teman-teman mu?” Kyuhyun kembali meluncurkan sebuah pertanyaan.

“Ah soal itu-. Kau tahu bagaimana ganasnya seorang Yeoja saat mendapatkan toko dengan diskon yang cukup menggiyurkan Kyuhyun~ssi?” Kyuhyun menganggukan kepalanya singkat kemudian kembali menyesap white coffee miliknya. “sepertinya keganasan itu sedang melanda teman-teman ku”

“Kau tidak tertarik dengan diskon itu?”

“Aniyo-“

“Joohyun~ah, aku mulai meragukan mu sebagai seorang Yeoja. Ah tidak sepertinya kau seorang semi Yeoja.” Kyuhyun tertawa keras ketika mengakhiri kalimatnya sendiri. Apa itu lucu? Seohyun terlihat kesal dengan tawa Kyuhyun yang terdengar sangat mengejeknya. “Ya! Apa ada yang lucu Kyuhyun~ssi?”

“Hahaha..sebenarnya tidak ada. Tapi bagaimana mungkin begitu banyak Yeoja yang tergiur dengan harga diskon sedangkan itu semua tidak berlaku padamu Joohyun~ah”

“Kau tau, tidak semua Yeoja tertarik dengan hal-hal seperti itu Kyuhyun~ssi.” Kyuhyun menganggukan kepalanya. Tawa ejeknyapun sudah mereda. Seohyun memang bukanlah wanita yang begitu gila pada barang-barang mahal ataupun diskon-diskon pertokoan.

.

“Bagaimana kalau menikmati pemandangan pantai?” ajak Kyuhyun. Mereka baru saja keluar dari kedai Coffee beberapa menit yang lalu. “Aniyo, gomawo”

“Apa ada trauma pada pantai?”

“Ani. Ta-“

“Kalau begitu kajja” Kyuhyun memotong ucapan Seohyun cepat seraya menarik lembut pergelangan tangan munggil Yeoja berprawakan tinggi tersebut. Mereka Tak perlu melakukan perjalanan menggunakan kendaraan. Mengingat pantai yang tak begitu jauh dari kedai itu. Ombak-ombak yang menabrak beberapa batuan karang di bibir pantai dan turis-turis yang tengah sibuk berjemur itu menjadi sambutan kedatangan Seohyun dan Kyuhyun.

“Duduklah” perintah Kyuhyun yang sudah melepas jasnya sebagai tempat duduk Seohyun. “Kyu–“

“Sudah jangan khawatir. Masih bisa di cuci kembali bukan?” Kyuhyun tersenyum manis kearah Seohyun.

Kyuhyun dan Seohyun saling bersendau gurau. Kyuhyun selalu saja mempunyai lelucon baru untuk membuat Seohyun tertawa. Menurut Seohyun, Kyuhyun orang yang tidak membosankan. Pintar,pekerja keras, supel, tampan….semua ia punya dan latar belakangnya yang begitu terlihat down to earth.

Jika kalian bertanya mengapa Seohyun bisa menilai Kyuhyun secepat ini? Padahal mereka baru pertama kalinya bertemu? 3 jam yang di lalui mereka bersama sepertinya menjadi ajang curhat seorang pengusaha muda Cho Kyuhyun. Ia bahkan menceritakan seluruh hidupnya pada gadis yang jelas-jelas baru saja di temuinya itu. Mulai dari hal kecil hingga besar. Entah itu sebuah kelebihan ataupun kekurangan.

Seohyun merasa ada yang salah dengan dirinya. Ini kali pertamanya ia begitu cepatnya akrab dengan seseorang. Terlebih lagi seorang Namja. Bahkan dulu saat Jonghyun mendekatinya, butuh waktu lebih dari lima bulan. Dan mengapa sekarang bersama Kyuhyun hanya membutuhkan waktu tak lebih dari duapuluh empat jam itu?

“Ah, kau melamun lagi Joohyun~ah” Kyuhyun berujar seraya mengebas-ngebaskan kelima jarinya tepat di hadapan Seohyun. “Kau pasti tak mendengar yang ku ucapkan tadi bukan?”

“Aniyo, aku mendengarkannya”

“Lalu? Apa yang ku katakan tadi? Bisakah kau mengulanginya?” Seohyun menarik nafasnya pelan sebelum kembali membuka mulutnya. “Kau mengatakan kekesalan mu pada seorang Yeoja yang menabrak mu tepat di saat kau sedang memotret dirimu sendiri. Dan kau memarahinya dengan alasan karena merusak moment mu yang akan mengabadikan wajah tampan mu. Bukan begitu Kyuhyun~ssi”

“Ah tapi mengapa sepertinya tadi kau tampak seperti seseorang yang sedang melamun Joohyun~ah”

“Tidak. Aku hanya memikirkan tingkat kepercayaan dirimu itu Kyuhyun~ssi. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Namja penuh kepercayaan diri di atas rata-rata seperti mu” Kyuhyun terkekeh pelan seraya menatap kembali deru ombak yang menyapa itu. “Dan ini pertama kalinya aku bertemu dengan Yeoja yang tak menyukai diskon”

“Sudah ku katakan tidak semua Yeoja menyukai itu” Seohyun mengerutkan bibirnya. Ia berusaha menunjukan wajah kesalnya pada Namja yang berada di sampingnya itu. Namun apa yang ia lakukan malah semakin menambah volume pada tawa Kyuhyun. “Itu semakin membuat wajah mu terlihat menggemaskan Joohyun~ah”

DEG!

“Oppa! Kau sungguh menyebalkan. Bagaimana bisa kau melupakan hari bersejarah ini!”

“Apa tadi aku mengatakan bahwa aku melupakannya?”

“Yak! Kau mengerjaiku Oppa?!”

“Gadis bodoh. Harusnya kau tahu itu sejak awal. Mana mungkin aku melupakan hari jadi kita. Happy Anniversary Seo Joohyun. Saranghe”

“Kau menyebalkan Oppa”

“Berhenti menunjukan raut wajah mu seperti itu”

“Wae?!”

Itu semakin membuat wajah mu terlihat menggemaskan Chagiya”

Seohyun tersentak. Ucapan itu. Kata-kata itu pernah ia dengar dari mulut seseorang. Seseorang yang telah dengan lancangnya mengobrak-abrik hatinya. Pelupuk-pelupuk matanya kini terlihat mulai tergenag air, yang siap meluncur membasahi ladang chubbynya.

“Joohyun~ah liat!~ pekik Kyuhyun antusias membuyarkan lamuna Seohyun beberapa detik yang lalu. Ia mengikuti telunjuk Kyuhyun yang mengarah pada matahari. Matahari yang akan mulai meredupkan cahayanya. Sebagian jingga mengusir biru dan kelabu dari tempatnya, membawa serta guratan hitam yang bersiap menyebarkan kegelapan yang tak sabar keluar. “Joohyun~ah-“

Seohyun mengalihkan pandagannya menatap Kyuhyun. “Ini sudah malam. Sebaiknya segera kembali sebelum teman-teman mu mencemaskan dirimu.” Sebuah senyuman dan anggukan menjadi jawaban untuk pertanyaan Kyuhyun padanya. Ia bangkit dari posisi semulanya dan merapikan bajunya yang terlihat sedikit tidak rapi. “Kalau begitu aku pamit Kyuhyun~ssi. Ah gomawo atas pertolongan mu tadi dan senang berkenalan dengan mu”

Seohyun sudah akan melangkahkan kakinya namun terhenti karena sebuah suara memanggilnya kembali. Kyuhyun. Suara yang berasal dari Kyuhyun itu membuat langkahnya terhenti. “Waeyo Kyuhyun~ssi?”

“Ah- a- aku akan mengantarkan mu pulang. Bagaimana pun aku yang mengajak mu kemari hingga larut bukan? Setidaknya bertanggung jawab pada teman-teman mu yang mungkin mencemaskan mu” Seohyun tersenyum singkat. Tanggung jawab. Satu poin bertambah lagi pada diri Kyuhyun. Seohyun benar-benar tak habis pikir. Bagaimana mungkin ada seorang Namja dengan sifat yang mendekati sempurna ini? Ah meskipun dulu ia juga sempat berfikir Jonghyun memiliki sifat yang mendekati sempurna.

Apa semua Namja seperti ini?

.

“Ah terimakasih untuk hari ini. Senang bisa mengenalmu Joohyun~ah”

Mereka baru saja sampai pada pintu kamar hotel milik Seohyun dan Sooyoung tentunya. “Cheonmayo Kyuhyun~ssi”

“Jaljayo-“

Seohyun tersenyum singkat kemudian mulai melangkah masuk kedalam kamarnya. Senyumannya seakan tak pernah lepas dari bibir mungilnya. Selama beberapa jam bersama Kyuhyun membuatnya sedikit terlupa akan masalahnya, walau sempat sedikit terbesit kembali memory bersama Jonghyun. Tapi itu tak berlangsung lama bukan? Sungguh ini adalah sejarah pertama kalinya untuk seorang Seo joohyun yang begitu mudahnya berkenalan dengan seorang Namja asing. “Ya Joohyun~ah! Darimana saja huh? Kau tahu?!aku mencoba menghubungi mu?! Mungkin sudah ke seratus kalinya! Kau membuatku khawatir. Aku dan lainnya-. Bisakah lain kali beritahu kami dimana keberadaan mu? Setidaknya kami tak perlu terlalu khawatir padamu”

Seohyun masih tersenyum. Bahkan kini ia menambah beberapa centi senyumannya. “Kalian tak perlu sekhawatir itu padaku. Aku bukan seorang bayi yang harus terus kalian awasi Sooyoung~ah”

“Ah baiklah. Kau benar. Mana mungkin seorang bayi baru saja pulang berkencan dengan seorang Namja” cibir Sooyoung seraya menarik kembali selimut putih itu hingga menutupi seluruh tubuhnya. “Yak! Apa kau menguping Sooyoung~ah?! Menyebalkan!”

Sooyoung tertawa keras dari balik selimutnya dan semakin menambah kekesalan di wajah Seohyun yang semula penuh senyuman itu. Namun sedetik kemudian ia kembali tersenyum.

Jaljayo Kyuhyun~ssi

[TBC]

81 Tanggapan to “LOVE TO LOVE YOU [CHAPTER 1]”

  1. LSN Juli 8, 2015 pada 12:20 am #

    Apa lnjutan ff ini gk ada ??? 😦

  2. dewi qitinkk sone'yurisistable Maret 17, 2015 pada 10:29 am #

    next
    udh lupain aja jonghyun and perpalinglah pada kyuhyun seo

  3. Iyank EternalMagnae Januari 19, 2015 pada 2:29 am #

    seokyu bru ktmu dg lngsung akrab gtu!!
    udh seo lpain aj jonghyun!!
    skrang mh ma kyuppa aj!!

  4. azruri Oktober 25, 2014 pada 4:49 am #

    Bagus next

  5. Priska September 22, 2014 pada 6:45 pm #

    Wah kyu baik bngt

  6. Ziada Agustus 28, 2014 pada 11:26 am #

    Daebakk… i like it….

  7. Anggun YoonAdidict SY Juli 2, 2014 pada 1:10 pm #

    Keren thour 🙂 😀

  8. alfiana tri wulandari Mei 24, 2014 pada 6:43 am #

    keren ^^

  9. Ira siwon April 1, 2014 pada 3:04 pm #

    Aishhh sikap kyu manis nya

  10. jeje0294 November 25, 2013 pada 10:34 am #

    Apa pertemuan pertama mereka akan memberi kesan bagi keduanya? Semoga aja iya dan berharap mereka jodoh 😀 ditunggu lanjutannya ^^

  11. shita dyana November 12, 2013 pada 2:50 am #

    ini gimana lanjutannya ya??? hah..pengen cepet” di next

  12. Baby Kim Agustus 7, 2013 pada 4:17 am #

    Uwah. .lanjut lanjut,
    gimana nih kelanjutan seokyu, ah, moga seo bisa menerima(?) kyu, hehe

  13. Jumping BoA [SK_Wires_Sakurai.Huang.Hyun] Agustus 4, 2013 pada 11:17 am #

    Annyeong^^ ff nya keren,seru,, lanjut… Next part udh ada kah??
    ~NZ~

  14. keysha Juni 25, 2013 pada 2:51 am #

    lanjuttt ceritanya

  15. gya Juni 24, 2013 pada 1:58 pm #

    bagus…
    penasaran lanjutanny…
    🙂

  16. amini Juni 22, 2013 pada 2:43 am #

    thank tuk ff ny! Bajus . .#

  17. Salsabila Trita Kurnia Juni 20, 2013 pada 2:37 pm #

    Ceritanya bagus…
    penasarann…
    Aku lanjutnya ya bacanya..

  18. ayunda Mei 17, 2013 pada 1:39 am #

    bagus.. lanjut eon 🙂

  19. Puput putriani Mei 10, 2013 pada 8:25 pm #

    Suka bgt ama ff ini,lanjut thor;-)

  20. jungsherry Mei 10, 2013 pada 9:32 am #

    yaampun! Suka banget kak sama ff ini, aku reader bru, salam kenal,,

  21. Wilda Mei 4, 2013 pada 4:05 am #

    Bagus chingu ffnya, lanjuttt…..

  22. ratutashahenanza April 15, 2013 pada 1:01 pm #

    Yakkk !! Kyuppa so sweet :”D …

  23. Nurul Hidayah April 15, 2013 pada 9:37 am #

    huaaaaaaaaaaaaa! seru seru

  24. salamah April 14, 2013 pada 3:19 am #

    huwah…kyu sweet banget
    dlanjut…

  25. Rahma minho Maret 29, 2013 pada 9:15 am #

    huah , hyu manis sangat :3
    lanjutkan kak;)

  26. lee natashima Maret 26, 2013 pada 11:23 pm #

    Ayo dong seokyu jadian#mdh2anmrk slgmenyukai
    Ditunggu kelanjutannya,fighting…

  27. sowonelmarhaebwa Maret 24, 2013 pada 10:52 pm #

    jadian!!! jadian!!! jadian!!! #sambilteriakpaketoa#

  28. Choli Maret 22, 2013 pada 10:10 pm #

    Semoga kyu suka sm seo amiin

  29. yorin seokyu_11 Maret 21, 2013 pada 3:49 am #

    kyaaa baru ketemu ajah udah deket gituh memang udah jodoh tuh 🙂 . semoga seonni bisa cepet move on dari jonghyun .

    lanjut thor , seru seru 😀

  30. hwang mary Maret 11, 2013 pada 9:44 am #

    Udh ada tanda2 munculny benih2 cinta antara seo dan kyu, ❤

Tinggalkan Balasan ke yorin seokyu_11 Batalkan balasan