LOVE ME [ CHAPTER 6 ]

29 Nov

love me

Judul/Title : Love Me 

Author : Cho Jihyun [ @Rivanawr]

Cast : Cho Kyuhyun & Seo Joohyun

Other Cast : You’ll find it

Length : 1 of …………….

Genre : Romance, Sad, Family. Little bit NC

Author Notes (A/N) : Annyeong wiresdeul *bow* aku bawa ff lanjutan Love Me lagi nih

Bisa juga kalian temukan beribu-ribu(lebay) Typos yang merajalela di sepanjang ff

Udah deh cekidot sajaaa…..jangan lupa comment ya eheheh Gomawo thanKyu :*

 

 

 PLEASE DON’T BE A PLAGIATOR! 

Seohyun selalu berharap suaminya menikahinya karena memang mencintainya. Bukan hanya untuk mengembalikan Perusahaan-nya.

.

.

LOVE ME

CHAPTER 1 | CHAPTER 2 | CHAPTER 3 | CHAPTER 4 | CHAPTER 5

 

 

Cahaya terang matahari yang menembus jendela kamar rumah itu, membuat tidur Seohyun sedikit terganggu. Dengan mata yang masih terpejam, wanita itu menarik dirinya duduk dan memijat kepalanya yang terasa agak pening. Semalam ia bermimpi aneh. Ia bermimpi berlari-lari untuk menangkap seekor kucing, namun begitu ia berhasil menangkap kucing tersebut, ia malah terkena jilatan dari kucing itu tepat di bibirnya. Dan itu semua terasa sangat nyata.

Seohyun membuka matanya setelah merasa sakit di kepalanya dengan perlahan menghilang. Mata bulatnya menjelajah di setiap sudut ruangan kamar itu. Rasa heran segera merasuki benaknya begitu mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya.

Kemarin malam aku menghadiri pesta Minho. Bertemu teman-teman, berdansa dengan Changmin. Lalu Sooyoung, Taeyeon− Seolah tersadar dengan pemikirannya, Seohyun segera menolehkan kepalanya ke sisi ranjang yang tengah kosong.

Apa Kyuhyun~ah yang membawaku kemari?

Pertanyaan Seohyun segera lenyap saat kepalanya menoleh ke arah letak jam dinding. Dengan cepat, Seohyun menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, dan bergegas untuk melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kamar. Sekarang sudah sangat terlambat untuk membuat sarapan, pikirnya. Namun belum sampai ia meraih langkah ketiga, tubuhnya tiba-tiba saja limbung dan membuatnya terjatuh di lantai.

Gaun sial!

Seohyun kembali bangkit dan segera turun ke dapur tanpa repot-repot untuk mengganti pakaiannya. Gaun serta rambut panjangnya terlihat sedikit berantakan seusai tidur, namun ia tidak terlalu memperdulikannya. Yang harus ia lakukan sekarang adalah menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya. Seohyun langsung melesat ke dapur begitu ia baru saja menuruni tangga di sumah itu. Namun apa yang dilihatnya sekarang, membuatnya tercengang.

Kyuhyun berada di sana. Pria itu tidak mengenakan seragam Kantor-nya, melainkan pakaian rumah yang biasa ia pakai. Kedua tangannya tengah berkutat dengan sesuatu yang ia goreng−yang terlihat seperti tempura. “Kau baru bangun?” tanya pria itu tanpa menolehkan kepalanya.

“Ah i−iya.”

Kyuhyun memperhatikan sejenak penampilan Seohyun dari kaki hingga kepala, sebelum kembali mengalihkan pandangannya. “Bersihkan dirimu, setelah itu kita sarapan bersama.”

Seohyun bisa merasakan kedua pipinya sedikit menghangat. Ia pun tersenyum. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah Kyuhyun yang melakukan ini semua untuknya karena ingin mengajaknya sarapan bersama.

Untuknya? Tidak tidak. Bukan seperti itu− Seohyun memejamkan kedua matanya, dan menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan pikiran itu dari otaknya. Namun ia juga tak dapat memungkiri rasa penasarannya ketika ia baru saja terbangun beberapa saat yang lalu. “Kyuhyun~ah, Gomawo?”

Kyuhyun tidak menghentikan kegiatannya, namun kepalanya kini menoleh ke arah Seohyun yang masih berada di pintu dapur. Kerutan samar tergambar di kedua alisnya.

“Itu−” Seohyun menarik napas gugup sebelum melanjutkan perkataannya. “Untuk kemarin malam.”

Entah hanya perasaan Seohyun saja atau apa, tapi ia sempat melihat ekspresi terkejut di wajah Kyuhyun sebelum pria itu memalingkan wajahnya menuju beberapa tempura yang saat ini ia goreng. Kyuhyun hanya diam. Gerakan tangannya saat mengangkat tempura yang baru saja matang sekarang terlihat lebih kaku dari sebelumnya.

“Semalam aku pasti sangat merepotkanmu,” sambung Seohyun seraya tersenyum hambar. “Aku begitu ceroboh hingga tertidur di pesta Minho.”

Kyuhyun kembali menatap istrinya. Wajah pria itu tidak menampakkan keterkejutan lagi, melainkan ekspresi datar yang biasa ia tampakkan.

Seohyun menundukkan kepalanya. “Aku… tidak tahu harus berterimakasih atau meminta maaf atas kecerobohanku.”

“Tak apa, itu sudah menjadi tugasku.”

Dengan cepat, Seohyun mengangkat kembali kepalanya. Kali ini ekspresi terkejut tergambar di wajahnya. Ia semakin dibuat terkejut lagi saat mendengar Kyuhyun melanjutkan perkataannya.

“Tugas sebagai seorang suami.”

Tak perlu diragukan lagi, kali ini Seohyun merasakan ratusan kupu-kupu seolah berterbangan di dalam tubunya. Segalanya terasa begitu ringan dan indah sekarang. Dan ia tidak akan membantah perasaan ini lagi sebagaimana ia membantah perasaannya yang sebelumnya.

“Gomawo,” ucap Seohyun dengan senyum yang terpatri di wajahnya.

Seohyun membalikkan badannya dan mulai berjalan menjauh dari pintu dapur. Senyuman bahagia tidak bisa lepas dari wajahnya saat ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Bahkan Seohyun tidak ragu untuk mengeluarkan tawa kecil dari mulutnya. Ia tak pernah merasakan pagi yang membuatnya begitu bahagia seperti ini.

Ah, betapa perkataannya saja bisa membuatku melayang seperti ini.

.

.

.

Hari-hari setelahnya dilewati Seohyun dengan perasaan yang tidak jauh berbeda dari hari dimana Kyuhyun mengatakan hal yang membuatnya merasa terbang. Malah lebih baik dari itu. Kini Kyuhyun sedikit mengurangi intensitas Pekerjaannya dari biasanya, dan lebih sering berada di rumah bersama dengan istrinya. Sekarang, Seohyun tak lagi merasa secanggung pada saat awal-awal ia menikah. Ia lebih sering mengajak suaminya bicara, dan Kyuhyun pun juga melakukan hal yang sama−walaupun tidak sebanyak Seohyun. Kedekatannya dengan sang suami yang semakin lama semakin menghangat membuat Seohyun kembali mempunyai keyakinan bahwa ia bisa membuat suaminya itu perlahan-lahan menaruh hati padanya.

Seohyun selalu ingat momen-momen kebersamaannya dengan sang suami yang dirasakannya makin sering terjadi. Seringkali ia bercengkrama dengan Kyuhyun di beranda rumah sebelum mereka beranjak tidur−bahkan tak jarang mereka melanjutkan perbincangan ketika mereka berada di kamar, saling menunggu kepulangan satu sama lain baik dari Kantor maupun dari rumah sakit hanya untuk bisa makan malam bersama, dan mulai terbiasa saling membantu dalam kegiatan apa pun.

Entah mengapa hal sekecil itu bisa membuat Seohyun sangat bahagia. Saat ini ia lebih sering tersenyum, dan tertawa pada setiap orang maupun dengan dirinya sendiri. Semuanya terasa sangat indah.

“Hei.”

Seperti baru saja tersadar dari lamunannya, Seohyun segera merapikan kertas-kertas yang berserakan di mejanya. “Sooyoung! Jangan mengangetkanku seperti itu!”

Sooyoung menarik kursi lain dan duduk di dekat Seohyun. “Kenapa kau senyum-senyum sendiri?”

“Kukira jadwalmu hari ini sore.” Seohyun memilih untuk mengalihkan pertanyaan Sooyoung.

“Memang.”

“Lalu kenapa kau ke sini?”

“Aku baru saja dari ruangan Tiffany.” Sooyoung meletakkan sebuah amplop di depan Seohyun. “Aku berniat berhenti bekerja di sini.”

Seohyun menghentikan kegiatannya dan langsung menatap sahabat Tingginya. Mata bulat-nya melebar. “Apa? Ta−tapi kenapa?”

Sooyoung tersenyum simpul melihat ekspresi Seohyun. “Kandunganku semakin lama semakin besar, Seohyun. Dan Changmin menyuruhku untuk berada di rumah saja. Dia tidak mau jika aku kelelahan karena bekerja di sini.”

Raut kekecewaan tergambar di wajah Seohyun. Pandangannya beralih ke perut Sooyoung yang memang dirasanya sudah mulai membuncit.

“Jangan sedih seperti itu, Seohyun,” ucap Sooyoung seraya menampakkan senyum jahilnya.

Seohyun tidak langsung menanggapi Sooyoung. Matanya masih menatap perut Sooyoung, dan bibirnya sedikit mengerucut. “Aku tidak bersedih.”

Kekehan Sooyoung terdengar di ruangan itu. “Kau masih bisa menemuiku di rumah jika kau merindukanku.”

Seohyun mendengus kecil. Ia pun melengos dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Hening yang nyaman terjadi setelah itu−mungkin bagi Sooyoung saja, karena Seohyun sudah terlanjur bersedih atas berita yang Sooyoung berikan untuknya. Seohyun melanjutkan kembali menata berkas-berkas yang ada di depannya, sedangkan Sooyoung tak lagi duduk di kursinya. Wanita Tinggi itu kini tengah berdiri untuk menatap suasana pagi Seoul yang tampak damai dari jendela kaca di ruangan itu.

“Kudengar perusahaan Park sudah berhasil di beli Kyuhyun.” Sooyoung bersuara untuk memecah keheningan.

“Apa?” Seohyun menautkan kedua alisnya dan menatap sahabatnya.

“Kau tidak tahu?” Sooyoung menatap Seohyun dengan raut ketidak percayaan. “Apa dia tidak memberitahumu?”

Seohyun menggelengkan kepalanya pelan. “Kyuhyun tidak pernah bicara apa pun soal ini, dan aku juga tidak pernah menanyakannya.”

“Kalau begitu kau harus menanyakannya.”

“Hari ini dia sedang ada Pekerjaan di Busan, Sooyoung.”

“Kapan dia kembali?” tanya Sooyoung seraya mendekati Seohyun.

“Harusnya nanti malam dia sudah kembali.”

Kilatan jahil tergambar di wajah Sooyoung. “Oh, pantas kau tersenyum sendiri seperti tadi.”

Seohyun memutar bola matanya. “Darimana kau tahu kalau Kyuhyun berhasil memenangkan perusahaan Park?”

“Changmin,” sahut Sooyoung singkat.

Seohyun menganggukkan kepalanya paham.

“Kalau kau seorang istri yang baik, kau harus merayakan keberhasilan suamimu.”

Seohyun menatap Sooyoung yang kini berada di depan mejanya. “Menurutmu apa yang harus kulakukan?”

“Memberi hadiah atas keberhasilannya, mungkin?”

Hadiah? Hadiah apa yang harus kuberikan untuk Kyuhyun~ah?− batin Seohyun. Selama ini, ia tidak pernah tahu benda apa yang spesial untuk Kyuhyun.

“Hadiah tidak selamanya berbentuk benda, Seohyun,” ucap Sooyoung seakan mengerti apa yang dipikirkan sahabatnya. “Kau bisa memberi Kyuhyun hadiah malam yang indah.”

Seohyun dapat merasakan suhu kedua pipinya meninggi. Buru-buru ia menampis pernyataan Sooyoung. “Itu bukan hadiah, Sooyoung!”

Sooyoung mengangkat kedua tangannya. “Yah, itu terserah kau juga sih. Kalau menurutku, hal itu juga bisa disebut hadiah. Semua suami pasti akan dengan senang hati menerimanya.”

‘Itu bagimu, Sooyoung’ sahut Seohyun dalam hati. Ia tidak mungkin melakukan hal itu dengan Kyuhyun−setidaknya untuk saat ini. Walaupun hubungannya dengan Kyuhyun sudah mulai menghangat, ia masih tidak melihat tanda-tanda keinginan itu muncul dari suaminya. Saat ini masih belum tepat, pikirnya.

“Ah, aku tahu. Kau bisa membuat makan malam yang berkesan untuknya malam ini.”

Seohyun menggigit bibir bawahnya. Ia tidak sepenuhnya yakin dengan usul Sooyoung. “Tapi−”

“Aku akan membantumu,” potong Sooyoung cepat. “Sepulang dari rumah sakit, kita akan memasak bersama di rumahku. Bagaimana?”

“Apa aku tidak merepotkanmu, Sooyoung?”

“Kau ini bicara apa sih?” Sooyoung menyambar amplop yang tadi ia letakkan di meja Seohyun. “Sepulang kerja, kutunggu kau di rumah. Tidak pakai tapi lagi!” sambung Sooyoung cepat begitu melihat gelagat Seohyun ingin membuka mulutnya.

Alhasil, Seohyun pun hanya bisa terdiam melihat sahabatnya yang mulai melangkah keluar dari ruangan.

“Annyeong, sampai ketemu nanti!”

Pintu ruangan itu tertutup seiring menghilangnya sosok Sooyoung dari sana.

Seohyun menghela napas pelan. Senyuman terukir di bibirnya melihat apa yang baru saja dilakukan sahabatnya.

Sooyoung Gomawo

.

.

Sore harinya Seohyun menuruti apa yang diperintahkan Sooyoung kepadanya. Semua bahan yang berada dalam pikirannya yang ia butuhkan untuk memasak dengan sahabatnya itu sudah ada dalam genggamannya sekarang. Ia baru saja keluar dari toko terakhir yang ia kunjungi, ketika matanya menangkap sosok yang tak asing banginya.

“Yonghwa~shii?”

Yonghwa tengah berdiri di depan toko peralatan masak. Ia tidak sendirian, melainkan tengah menggendong seorang bayi perempuan berambut pirang yang berumur sekitar satu tahun. mata-nya yang sedari tadi terpaku dengan benda yang dipajang di etalase toko, menatap Seohyun.

“Apa kabar?” tanya Seohyun seraya mendekati Yonghwa yang terpaku menatap kedatangannya.

“Baik.”

“Menemani Yonna belanja?”

“Ya.”

Entah memang Yonghwa sedikit berbeda atau apa, tapi Seohyun merasakan kalau cara berbicara Pasien mudanya itu sedikit lebih dingin dari biasanya. Pria itu juga terlihat berusaha menghindari tatapan Seohyun.

“Ah, Seohyun. Kau disini juga rupanya.”

Seohyun segera menolehkan kepalanya menuju sumber suara. “Yoona~ah,” sapanya sopan. “Aku hanya kebetulan lewat di sini.”

Yoona menghampiri Seohyun dan Yonghwa yang berdiri tak jauh dari pintu toko. “Kudengar kesehatan Shindong sudah mulai membaik.”

“Ya, tekanan darahnya sudah mulai normal sekarang.”

Yoona menghela napas lega. “Syukurlah, waktu aku menemukannya pingsan di kolam ik−”

“Bisa kita pulang sekarang?” Yonghwa menyela cepat perkataan Yoona.

Yoona menatap heran adik lelakinya itu sebelum Yonghwa melanjutkan perkataannya.

“Aku masih ada rapat dengan para medis.”

“Oh, tentu saja.” Yoona menunduk menatap tas belanja yang berada di genggamannya. “Lagipula aku sudah mendapatkan apa yang kubutuhkan.”

Yonghwa membalikkan badannya, dan mulai berjalan tanpa bicara lagi. Pria itu juga tidak menoleh untuk sekedar melihat kakak permpuannya yang masih terpaku dengan kelakuannya. Disebelahnya, Seohyun juga dibuat heran dengan kelakuannya itu. Seingatnya, pada pertemuan sebelum-sebelumnya, pria itu selalu bersikap hangat padanya. Namun entah mengapa saat ini pria itu terliha sangat ketus padanya? Apa memang suasana hatinya yang tidak baik?

“Seohyun, lain kali ya?”

Seohyun menganggukkan kepalanya sebelum Yoona benar-benar pergi menyusul Yonghwa yang sudah melangkahkan kakinya lebih dulu di depan sana.

.

“Sooyoung aku−”

“Oh, h−hai, Seohyun. Kukira kau tidak datang secepat ini.”

Seohyun sedikit tercengang dengan apa yang dilihatnya sekarang. Sesaat sebelum ia memasuki ruang tamu di rumah Sooyoung, ia mendengar suara-suara ganjil dari dalam. Dan begitu ia melangkahkan kakinya lebih dalam, ia melihat Sooyoung tengah mengancingkan dua kancing teratas bajunya yang terbuka dengan posisi Changmin yang berada tepat di depannya. Rambut pasangan suami istri itu juga terlihat sedikit berantakan. “Aku meminta izin kepada Tiffany~ya agar bisa pulang lebih cepat,” terang Seohyun dengan sedikit kaku. “Kenapa kau tidak membukakan pintu untukku?”

Sooyoung terlihat memikirkan sesuatu sebelum menjawab pertanyaan Seohyun dengan cepat. “Sibuk. Yah, aku sangat sibuk,” jawabnya seraya menyunggingkan senyum aneh. Di sampingnya, Changmin juga menyunggingkan senyumnya seperti biasa.

Seohyun memilih untuk tidak membahas lebih jauh apa yang baru saja ia saksikan. Wanita itu pun mengangkat kantong belanjanya. “Aku sudah membeli semua bahan yang akan kita masak.”

“Baiklah, letakkan saja semuanya di dapur.”

“Kalau begitu aku berangkat sekarang, Sooyoung,” ucap Changmin yang sedari tadi diam.

Sooyoung tersenyum manis menatap suaminya. “Hati-hati, Yeobo.”

Sesaat setelah itu, Seohyun tak lagi mendengar percakapan pasangan suami istri itu karena ia sudah bearada di dapur sekarang. Kedua tangannya bergerak untuk mengeluarkan semua bahan makanan yang tadi ia beli dari kantong belanjanya.

“Banyak sekali yang kau beli.”

Seohyun menolehkan kepalanya ke arah Sooyoung yang kini duduk di salah satu kursi. “Aku bingung harus beli apa, jadi aku membeli ini semua.”

Sooyoung meraih salah satu kantong yang berisi daging. Wanita itu bergerak menuju wastafel untuk mencucinya. “Seorang Cho Kyuhyun bisa sangat membuatmu bingung ternyata.”

Seohyun hanya tersenyum mendengar komentar Sooyoung. Kedua tangannya kini mengupas wortel.

“Dia pasti sangat berlaku manis kepadamu.”

Seohyun menolehkan kepalanya ke arah Sooyoung yang memunggunginya. Senyumannya kian melebar mengingat perilaku suaminya yang menurutnya memang sedikit lebih manis dari biasanya akhir-akhir ini.

“Aku jadi ingat ketika dia menggendongmu di pesta Minho.” Sooyoung menghela napasnya panjang. “Ah, dia sangat manis…”

“Manis?”

Sooyoung membalikkan tubuhnya. “Kau mungkin tidak menyadarinya karena kau tidur. Caranya menarik tubuhmu, menggendongmu, dan mendekapmu… Ahh, sungguh membuat iri,” terang Soooyoung dengan wajah yang dibuat-buat. Kedua tangannya saling menangkup di depan dadanya.

Kali ini Seohyun bisa merasakan hangat menjalar di seluruh sisi wajah hingga lehernya. Ia segera menundukkan kepalanya dan menyibukkan dirinya dengan melanjutkan mengupas wortelnya untuk menetralisir denyut jantungnya yang juga ikut bereaksi dengan perkataan Sooyoung.

Kyuhyun~ah…

.

.

“Aku pulang.”

Seohyun segera beranjak dari dapur menuju pintu rumahnya begitu mendengar suara yang sangat ia kenali. “Kyuhyun~ah, Selamat datang.”

Kyuhyun menoleh sekilas ke arah istrinya sebelum ia menyudahi melepas alas kakinya.

“Kau sudah makan, Kyuhyun~ah?” tanya Seohyun dengan wajah cerianya.

Hanya gelengan kepala pelan yang ditujukan Kyuhyun untuk istrinya. Wajahnya terlihat sedikit heran.

“Kalau begitu cepatlah naik dan bersihkan dirimu.” Seohyun meraih alas kaki yang ada di genggaman Kyuhyun. Ekspresi ceria masih jelas tergambar di wajahnya. “Setelah itu segera turun ke dapur, ya?”

“Ya.”

Saat berikutnya Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, sedangkan Seohyun kembali menuju dapur untuk menyiapkan makanan yang tadi sempat tertunda. Wanita itu memenuhi meja makan mungil di dapurnya dengan berbagai macam masakan yang tadi siang ia masak dengan Sooyoung. Senyuman tak pernah surut dari bibirnya sepanjang kegiatannya menata makan malam.

“Kau memasak banyak sekali.”

Seohyun segera mendongakkan kepalanya, dan menatap suaminya yang berdiri di pintu dapur. “Duduklah, Kyuhyun~ah.”

Kyuhyun berjalan melewati Seohyun dan duduk tepat di depan istrinya.

“Chukkae, Kyuhyun~ah.”

Kerutan samar tergambar di kedua alis Kyuhyun. “Untuk apa?”

“Untuk keberhasilan mu memenangkan perusahaan Park,” jawab Seohyun masih dengan senyuman di wajahnya.

“Jadi kau sudah tahu?”

Seohyun menganggukkan kepalanya semangat. “Sejak kapan kau berhasil memenangkannya?”

“Seminggu yang lalu.”

“Kenapa tidak memberitahuku?”

Kyuhyun terdiam sejenak. “Aku kira kau tidak akan tertarik dengan berita ini.”

Seohyun tersenyum simpul mendengar jawaban suaminya. “Kau salah, Kyuhyun~ah. Aku justru bahagia dengan berita ini.” Tangannya bergerak untuk mengambil mangkuk. “Kau mau makan apa? Kimchi? Gimbab? Atau Bulgogi?”

“Terserah,” jawab Kyuhyun dengan senyum tipis yang membuat denyut jantung Seohyun berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Makan malam istimewa suami istri itu berlangsung lain dari biasanya. Banyak sekali hal yang mereka bicarakan−terutama Seohyun. Wanita itu terus saja berceloteh tanpa berpikir bahwa mungkin suaminya itu akan bosan dengan cerita-ceritanya. Namun memang benar, Kyuhyun tidak menunjukkan kejenuhannya mendengar cerita Seohyun .Pria itu terus saja memperhatikan Seohyun disela kegiatan makannya, memberi makna bahwa ia merespon segala perkataan istrinya.

“−dan Sooyoung bilang bahwa ia keluar karena usia kandungannya yang semakin lama semakin tua. Memang sih, aku juga berpikir kalau itu hal yang baik, tapi tetap saja aku akan merindukannya. Orang hamil memang serba repot.” Seohyun menghentikan perkataannya untuk mengambil napas panjang. “Aku jadi penasaran bagaimana rasanya mengandung.”

Tanpa Seohyun sadari, perkatannya membuat Kyuhyun mengentikan gerakannya ketika menyumpit Bulgogi-nya. Pria itu segera mengalihkan pandangannya ke sang istri yang kini sudah menghentikan celotehannya. Seohyun memakan makanannya tanpa berbicara seperti apa yang ia lakukan tadi. Wajahnya pun tak menunjukkan ekspresi yang berarti bagi Kyuhyun. Hingga wanita itu menyadari tatapan suaminya yang terus mengarah padanya.

“Ada apa, Kyuhyun~ah? Kenapa tidak ma− Astaga, tangan kirimu kenapa?”

Kyuhyun menundukkan kepalanya sejenak untuk menatap tangan kirinya yang terlilit perban yang berada di atas meja makan. “Terkena serpihan kayu saat pembangunan gedung baru.”

“Apa tidak infeksi?”

“Para medis di kelompokku tidak mengatakan kalau lukaku infeksi.”

“Begitu.” Seohyun menganggukkan kepalanya paham, wajahnya terlihat sedikit cemas. “Kalau begitu setelah makan malam aku akan memeriksanya. Perbannya juga sudah terlihat kusut, akan kuganti nanti.”

“Ya,” sahut Kyuhyun seraya melanjutkan makannya.

Sesuai dengan apa yang dikatakan Seohyun, seusai makan malam ia pun segera membersihkan berbagai wadah yang berada di meja. Wanita itu dengan cekatan menumpuk semua mangkuk yang serta piring yang kotor dan menempatkannya di konter. Seohyun lalu menyalakan keran dan mulai membasahi semua peralatan sebelum mencucinya satu per satu.

Kyuhyun masih berada di meja makan ketika Seohyun selesai dengan kegiatan mencuci piringnya. Pria itu terlihat sedang menulis laporan Kerja. Namun Seohyun tidak ingin mengamati hal itu dulu, ia pun meninggalkan Kyuhyun sejenak untuk mengambil kotak medisnya.

“Bisa kulihat tangan kirimu, Kyuhyun~ah?”

Kyuhyun menoleh. Sedikit terkejut dengan kedatangan istrinya yang tiba-tiba berada tepat disebelahnya. Tanpa banyak bicara, pria itu pun berhenti menulis dan menjulurkan tangan kirinya.

Seohyun mulai membuka perban kusut yang melilit telapak tangan Kyuhyun dengan hati-hati. “Sayatan lukanya panjang juga,” komentarnya sejenak melihat telapak tangan Kyuhyun. “Tapi lukanya sudah hampir menutup semua, dan sebentar lagi akan menutup sempurna.” Seohyun tersenyum lega seraya mulai mengambil perban yang ada di kotak medisnya. “Hanya perlu mengganti perbannya saja.”

Pandangan Kyuhyun tak pernah lepas dari Seohyun ketika istrinya itu mulai melilitkan perban di tangannya. Kyuhyun bisa saja menulis dengan tangan kanannya yang bebas, namun baginya tak ada yang lebih menarik daripada apa yang ia lakukan sekarang.

“Kau ingat Amber ? Gadis dari keluarga Lee yang menjadi murid Taeyeon ?” Seohyun tersenyum manis mengingat wajah gadis itu. “Yang pernah kuceritakan padamu, Kyuhyun~ah! Dia pernah belajar medis padaku. Kau ingat?” desak Seohyun sedikit kesal karena dari tadi Kyuhyun hanya memandangnya tanpa menjawab pertanyaannya.

“Hmm.”

“Dia pernah bilang padaku kalau salah satu hal yang membuatnya enggan belajar medis adalah cara melilitkan perban.” Kali ini Seohyun mengeluarkan tawa gelinya. “Alasannya memang terdengar aneh, namun masuk akal juga. Amaya seorang gadis yang memiliki tingkah seperti anak laki-laki. Dia selalu melakukan semuanya tanpa kelembutan seperti gadis-gadis lain.”

“Dia sangat takut kalau dia tidak bisa melilitkan perban dengan erat dan rapi, dia juga tidak mempunyai banyak kepercayaan diri. Lalu aku memberitahunya bahwa kalau ia memiliki keinginan untuk belajar, perlahan-lahan ia juga akan bisa melakukannya dengan baik.”

Kyuhyun tidak tahu mengapa ia sedikit merasa tidak rela jika perban yang dililitkan Seohyun untuknya hampir habis. Pria itu pun tidak melewatkan waktu yang tersisa dengan cara terus memperhatikan istrinya yang terus melilitkan perban di tangannya seraya mengoceh tentang apa yang tidak terlalu Kyuhyun pahami.

“Tapi Amber memang gadis yang tidak pantang menyerah. Sekarang ia sudah mahir melilitkan perban, dan siap untuk mengobati teman-temannya jika memang dibutuhkan.”

“Nah, selesai,” ucap Seohyun ketika ia baru saja mengikat simpul akhir pada perban di tangan Kyuhyun. “Dua hari lagi akan kuganti perbannya.”

“Hmmm.”

Seohyun menutup kotak medisnya. Ia tersenyum sebelum beranjak dari sisi suaminya. “Kalau kau sudah selesai dengan laporan pekerjaanmu, sebaiknya kau cepat beristirahat. Ini sudah malam dan kau membutuhkannya Sa−”

Ucapan Seohyun terhenti begitu tangan Kyuhyun menarik bagian kepalanya untuk lebih dekat dengan suaminya. Seohyun bisa merasakan napas hangat suaminya menerpa wajahnya, sebelum ia benar-benar dibuat tercengang oleh apa yang dilakukan suaminya.

Kyuhyun mengecup pelan bibir bawah Seohyun. Gerakannya begitu lembut dan berperasaan hingga membuat Seohyun sangat sulit bernapas. Jantung Seohyun semakin berdegup kencang ketika ia merasakan bibir Kyuhyun memagutnya sekilas sebelum melepaskannya.

“Terimakasih untuk semuanya.”

Seohyun hanya bisa terpaku di tempatnya. Bibirnya bergetar, seolah ingin mengatakan sesuatu yang sangat sulit untuk diucapkan. Pipinya terasa panas ketika Kyuhyun menyeringai kepadanya.

“Kau bilang ini sudah malam, kan? Lebih baik kau tidur sekarang.”

Seolah tersadar, Seohyun mengerjap-ngerjapkan matanya seraya menundukkan kepalanya. “Ah, i−i−iya, a−aku… aku n−naik dulu.”

Tanpa menoleh lagi, Seohyun beranjak pergi dari dapur rumahnya. Meninggalkan Kyuhyun yang masih menyeringai ke arahnya. Kyuhyun kembali meraih pena dan melanjutkan untuk menulis laporannya, namun gerakannya terhenti, ia pun menatap tangan kirinya yang kini telah tertutup perban yang masih baru. Ia tidak tahu alasan apa yang membuatnya mencium istrinya secara mendadak seperti itu. Hanya untuk berterimakasih? Mungkin. Tapi apakah harus dengan mencium seperti itu? Hal ini bahkan tak pernah terlintas barang sedikit pun di otaknya. Kyuhyun tidak tahu. Sampai saat ini pun ia tidak bisa memahami apa yang saat ini ia alami.

.

Tuhan…

Tak henti-hentinya Seohyun menyentih bibirnya lima detik sekali hanya untuk memastikan apakah ia sedang bermimpi atau tidak. Wanita bermata hijau itu merasa kalau jiwa remajanya kembali hadir sekarang. Ia pun berguling kesemua sisi ranjang karena merasa begitu bahagia.

Kyuhyun menciumku. Kyuhyun~ah menciumku.

Seohyun meraih bantal di sampingnya dan membekap mulutnya. Suara tawa dan teriakannya teredam di benda empuk itu. Ia sungguh tidak mempercayai hal ini terjadi−setidaknya untuk saat ini. Segalanya terasa sangat cepat dan mendadak. Seohyun seolah masih bisa merasakan pagutan suaminya di bibirnya. Dan ia pun kembali membekap mulutnya untuk menahan tawanya.

Aku sangat mencintaimu, Kyuhyun~ah.

 

.

 

.

[TBC]

349 Tanggapan to “LOVE ME [ CHAPTER 6 ]”

  1. michelleseokyu Mei 9, 2022 pada 3:42 pm #

    Keren banget ceritanyaa thor, maaf banget baru bisa komen, dulu.soalnya kudet banget mau komen kok gak bisaaa huhu
    Seokyu jjanggggg hwaitinggg

  2. akuu Desember 22, 2018 pada 1:11 am #

    pak kyu masih belum paham juga sih sm perasaannya aihh… seohyun ttp semangat dpetin hati kyu yaa… aigoo ff nya bgusss kaak

  3. KYumi September 5, 2018 pada 7:23 am #

    Akhirnya kyu udah mulai terbuka sama seo :*

  4. kyuniewiress18 Agustus 10, 2016 pada 1:51 pm #

    Cieh kyuhyun.. Ehm seohyun pngen ngrasain mengandung ya, wkwk

  5. bya2518 April 24, 2016 pada 2:39 am #

    Feelnya dpt bangett,bacanya jd senyum senyum sndri pas kyuhyun cium seohyunn

  6. Fanny A Januari 1, 2016 pada 3:00 pm #

    Yonghwa knp coba, jangan bilang nanti yonghwa suka lg sama seo -____- btw changsoo ngapain itu eaaaaaakkk.. kyuuuu omaygaaaat ciumannya bikinnn ehheeeemmm akhirnyaaa 🙂 🙂 oia min sungkemm klo dari chap 1-6 baru comment krn gabisa2 huhuhu mian min 😥

  7. asrielf rahmawati Desember 31, 2015 pada 2:45 am #

    omo kiss!!!kyaaa

  8. MyminSarisna Desember 23, 2015 pada 12:24 am #

    greget sma kyunya nice ff x_x

  9. HildAce Desember 15, 2015 pada 4:19 am #

    Aaahhh, sweet bangettt….
    Jadi senyum sendiri bacanya…
    Gomawo Oenni 🙂 🙂

  10. gaemgyu_13 Desember 2, 2015 pada 5:13 pm #

    Kissue, sweet bgt 😍
    Seo kaya anak remaja deh, lucu gulingguling gituu :v
    Changsoo :v wkwk

  11. Amelia November 27, 2015 pada 4:00 am #

    Cieee gue senyum senyum diri baca ini, wkwkwk author nya daebak bgt 😀

  12. sulistiowati_06 Oktober 30, 2015 pada 11:33 pm #

    cie2 yang seneng banget dapet kisseu dari kyuhyun. mudah2an kode ya buat seohyun. hwaiting eonnie

  13. Rifi_Jellyfish Oktober 18, 2015 pada 6:30 am #

    Hhohhoo.. Ffnya kece abiss eonn,seru banget cerita seokyunya… Lanjut dehhh…

  14. Rifi_Jellyfish Oktober 18, 2015 pada 6:26 am #

    hhaahhaa… Ciieee sdah ngasih kode nihh… Hhoohhoo:v seo jadi malu hbis di cium ama kyu.. abis mendadak banget sihh…

  15. iraseokyu Oktober 11, 2015 pada 2:46 pm #

    Kekkkkkkkk uri seokyu udah mulai nihhhh, skmnya manis bangetttttt *kaya gula 😀 heheheh…
    Ffnya makin keren aja eonni, penasaran baca part selanjutnya…akankah masih manis atau konflik yg akan dtng ? Lanjut baca yah eonni…

  16. ain Oktober 8, 2015 pada 6:54 am #

    hhhhh SKM bkin aku melayang…..ah manisnya……awal yg bagus cho kyuhyun oppa….bersikaplah spt itu trus….sprtinya kau bnar2 sudah mncintai seohyun eonni…semoga kau sadar dg perasaanmu itu….ahhhh suami yg manis..semoga setelah kbahagiaan ini tdk ada lg msalah yg bikin hubungan mrk rusak……seohyun eonni kau bhgia sekali….aku jd ikut bhagia….authornya daebak aku suka aku suka…… 🙂 🙂

  17. jessiejee September 10, 2015 pada 10:32 am #

    Aish bingung sama perasaannya kyuhyun keseohyun. Hmms lanjut baca yaaa

  18. Suzy Seokyu Agustus 9, 2015 pada 1:15 pm #

    Jiahahahaha changsoo ketahuan lagi yadongan :v
    akhh SKM ({})
    thankyu thor

  19. angela agatha Juli 8, 2015 pada 11:01 am #

    OMG!!! Kenapa harus tbc? Eonni pliss….pw part 7 😭😭😭butuh banget😿😿😿

  20. sarmamaa Juli 7, 2015 pada 9:26 pm #

    Maaf baru baca.. Ffnya bagus bget.. Fell nya dapat jadi membaca serasa membayangin sendiri.. Hhe

  21. kyumaelf Juni 28, 2015 pada 10:34 am #

    kayaknya yonghwa nanti masalahnya

  22. Andi Mei 3, 2015 pada 6:04 pm #

    Thor. Minta pass untuk ff love me part 7nya donk. Aku udah coba tweet dengan twitter baru tpi gk dibales.

  23. Andi April 23, 2015 pada 4:42 am #

    Kyuhyun sepertinya mulai jatuh cinta.
    Makin siplah ffnya. Next.

  24. dedeq April 18, 2015 pada 4:44 am #

    bagi pass yg chapter 7

  25. dandelion April 12, 2015 pada 6:07 am #

    Sumpaaaahh gue suka laki2 kayak kyuhyun…semoga kyuhyun cepet ngungkapin perasaannya ke seohyun..gasabar liat mereka mesra2an hihi

  26. forseokyu April 6, 2015 pada 7:30 am #

    Akhirnya kyu nyium jg. Aigoo kyu apa kamu msh blm sadar jg klo kamu itu cinta ama seo?

  27. nae_lee April 2, 2015 pada 7:31 am #

    d part sblm agak ganjil, Kyu udh tw klo Seo sangat menyukai nya,, tp apakah Kyu dr dlu tdk ada perasaan apapun pd Seo 😮

    Kyuhyun mencium ku :* :* Kyu mencium ku 😀 bahagianya~~~~ 😎

  28. nadud Februari 25, 2015 pada 4:12 am #

    baca part ini senyum-senyum sendiri 😀

  29. kimhaera Februari 18, 2015 pada 11:03 pm #

    kakadeul, part yang ini GREGET
    lanjut kak ‘-‘b

  30. bernicke Januari 30, 2015 pada 5:33 am #

    wwahh, kyuppa akhirnya mulai bersikap manis..aku harap selanjutnya kyuppa tambah manis lagi sikapnya..aku suka banget ff ini

  31. Iyank EternalMagnae Januari 14, 2015 pada 7:36 am #

    wuaaaaaaaa……akhirnya kyuppa bsa brskap mnis jg!!
    awal yg baik bwat hbungan seokyu!!
    mdah2an kdepannya skap kyuppa sprti nie trz!!

  32. cho nara Januari 6, 2015 pada 12:20 am #

    hwaaaaaaa…. kyuuu akhirnyaaa.. hahahaa ikutan nahan nafasss.. hahaha lanjuttttt

  33. seokyu111209 Desember 23, 2014 pada 3:31 pm #

    ah kyuppa knp cuma bilang “hmmm” gk ada yg lain apa???

  34. Ainn Desember 5, 2014 pada 4:43 am #

    HALOOOO ~ sangking asiknya baca ff ini, baru komen sekarang 😉 saya reader baru ~
    kece banget ya alurnya, ceritanya nggak bosenin , bikin greget banget si kyuhyun sok diem kayak gitu ;3

    gilaa ~ kebanyakan aku baca ff si kyuhyun yang ngejar-ngejar seohyun ini kok kebalikannya ? keren dehh ~

  35. loveseokyu Desember 4, 2014 pada 4:46 pm #

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa… kyupaaaa.. 🙂
    seomma girang bnget yaaa.. hehe 🙂

  36. aista Desember 4, 2014 pada 1:09 pm #

    wah so sweet, yah walau pun kyuppa msih ja dingin..

  37. lotus November 28, 2014 pada 1:58 pm #

    hahahhaaaa
    aku puas banget di part inii
    emosiiii
    moga aja yonghwa liat kyu gendong seo
    so sweeeat.. 😀

  38. DiahEka November 25, 2014 pada 9:50 am #

    Woaahhh so sweet bingits..

  39. Nona November 12, 2014 pada 4:28 am #

    Yey akhirnya ada kissing scenenya kyu sama Seo. Ahhh jadi ikut senyum senyum sendiri ngebayangin Seo kissing.. Kkk

  40. rerereva November 9, 2014 pada 10:01 am #

    mungkinkah yonghwa liat kyu gendong seo??? #sotoy arrghh kisseu jg akhirny >.< wkwkwk seo ngimpi dijilat kucing di bibirnya mungkinkah kyu yg ngejilat(?) 😀
    PENASARAN BINGITZZ

  41. Ji Hye November 4, 2014 pada 3:58 am #

    Kya..akhirnya seokyu kissing juga..
    Dan si kyu udah gak nge flat kyk dulu lg..
    Aku suka bgt ama part ini thor..perbanyak seokyu moment nya ya..heheh

  42. Omega Rosiana November 3, 2014 pada 12:36 pm #

    akhirnya Kyuhyun ngga datar lagi . . . arrgggghhh~ tapi masih bikin aku greget . itu yonhwa kenapa ngejauhin seohyun???? -_-

    FF nya Daebak bikin Greget 😀

  43. sooyeon_choi Oktober 31, 2014 pada 4:32 am #

    Oppa,,, udah berani terang-terangan sekarang…
    Untuk SeOnnie,,, ikut senyam-senyum nieh bareng Onnie..
    Semoga suasana yang mulai hangat ini bisa bertahan lebih lama dan semakin hangat lagi…

  44. cookiessj Oktober 23, 2014 pada 6:59 pm #

    so sweet lanjut neeeee ^^

  45. Aan's L-hope Oktober 15, 2014 pada 5:28 pm #

    OMG… part terakhir bikin envy 🙂
    ternyata sikap kyu bisa maniss gni, akhirnya kyu terbuka juga n mulai buka hati nya buat seohyun 🙂
    ayooo teruskn jngn kalah mesra sma chingu mu yg lain seokyu 🙂

  46. princessKyu Oktober 15, 2014 pada 1:33 am #

    semoga kyuhyun cpet bisa jatuh cinta jg sama seohyun,,, ayooo jgn klah ma changsoo mesraaanyaaa fighting!!

  47. yu xian Oktober 12, 2014 pada 5:17 am #

    aigoooo ikut senyum senyum sendiri bayangin seohyun unni

  48. Agustin Dinda Oktober 10, 2014 pada 5:00 pm #

    WOAHHHH>< AKHIRNYA KISSING JUGA
    kyuhyun oppa mulai ngaku nih kalo sayang jg sama seohyun eoniee…udahhh opp jangan bikin seo eonie sedih terus napaa…
    makin penasaraannn hihihih^^_

Tinggalkan Balasan ke Suzy Seokyu Batalkan balasan